Pupuk Bersubsidi
Pupuk Bersubsidi di Tabanan Cukup Hingga Akhir Tahun, Ria Wati: Belum 50 Persen Serapan Pupuk
Dinas Pertanian Tabanan memastikan bahwa kebutuhan pupuk subsidi bagi petani di Tabanan mencukupi hingga akhir tahun
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Pertanian Tabanan memastikan bahwa kebutuhan pupuk subsidi bagi petani di Tabanan mencukupi hingga akhir tahun.
Terutama untuk kebutuhan musim tanam satu dan dua hingga akhir 2023 ini.
Itu dibuktikan, dari serapan pupuk untuk penutupan akhir semester 1 atau Juni 2023 ini masih di bawah 50 persen.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, Drh Ni Nyoman Ria Wati, menyatakan, keyakinan mencukupi itu melihat realisasi serapan pupuk bersubsidi hingga menjelang semester I ini.
Baca juga: Polda Bali dan Kodam IX/Udayana Gelar Olahraga Bersama, Kapolda-Pangdam: Wujud Sinergitas TNI-Polri
Dimana rata-rata belum mencapai 50 persen. Sehingga, dengan alokasi yang tersisa maka mencukupi untuk kebutuhan tanam satu dan dua.
Dimana kebutuhan tanam ini akan dimulai pada akhir Juni hingga awal Juli mendatang.
“Untuk kebutuhan musim tanam satu dan dua mencukupi. Dan diperkirakan pada musim tanam III pada November mendatang juga,”
“Karena kan memang belum 50 persen serapan pupuk,” ucapnya, Selasa 13 Juni 2023.
Baca juga: Baker’s Corner Café Resmi Buka Outlet Kelima di Side Walk Jimbaran, Menu Klasik dan Kreasi Inovatif
Data di Dinas Pertanian Tabanan, tahun ini Tabanan mendapat alokasi pupuk bersubsidi total sebesar 9.653.844 kg untuk Urea, dan 8.394.163 kg untuk NPK, serta 353.998 kg untuk NPK Formula Khusus.
Dari tiga jenis pupuk bersubsidi tersebut untuk serapan Urea baru mencapai 2.500.592 kg atau 25,90 persen menjelang akhir semester I.
Lanjut jenis NPK realisasi serapan sebesar 2.211.214 kg atau 25,34 persen, dan NPK Formula Khusus realisasi serapannya masih nihil pada periode yang sama.
Alokasi sekaligus serapan terbesar realisasi untuk Urea menyasar ke Kecamatan Penebel. Yakni, dari total alokasi 1.556.000 kg telah terserap 641.400 kg.
Begitu pula untuk jenis NPK, realisasi terbesar terserap di Kecamatan Penebel dari total alokasi sebesar 1.342.200 kg dan sudah terealisasi sebesar 497.500 kg.
Ria Wati mengakui, kebutuhan pupuk yang terpenuhi ini tidak terlepas dari adanya perbaikan saluran irigasi di sejumlah subak.
Baca juga: Kesulitan Air Bersih, 55 KK di Tempek Dangin Sabang Klungkung Bali Bergantung Dari 2 Sumur
Oleh karena itu, yang sebelumnya mereka mengamprah untuk tanam padi, tidak dapat dialihkan ke tanaman lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.