Berita Denpasar
Adegan ke-10 Hujamkan Pisau ke Korban, Dalam Kondisi Luka Lari ke Jalan Dewi Madri Denpasar
Namun mengingat sebagian besar pelaku masih berusia di bawah umur, rekonstruksi tidak dilakukan di lokasi kejadian.
Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kasus pengeroyokan oleh 10 remaja, di Jalan Dewi Madri, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur hingga mengakibatkan korban Yohanes Imanuel Naioki (33) meninggal dunia direkonstruksi polisi.
Namun mengingat sebagian besar pelaku masih berusia di bawah umur, rekonstruksi tidak dilakukan di lokasi kejadian, melainkan digelar di Asrama Polisi Polresta Denpasar. Dimana delapan tersangka di antaranya merupakan anak yang masih di bawah umur.
"Maksud diadakannya rekonstruksi untuk memberikan gambaran tentang terjadinya suatu tindak pidana, dengan jalan memperagakan kembali cara tersangka melakukan tindak pidana," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Kamis (15/6).
"Di mana tujuannya adalah untuk lebih meyakinkan kepada pemeriksa tentang kebenaran keterangan tersangka atau saksi," sambungnya.
Baca juga: Mengaku Penyalur PMI di Turki, Sariani Tipu Lima Warga Tejakula Buleleng
Baca juga: Hisom Nekat Mencuri Ponsel Warga yang Berduka di Buleleng Bali

Reka ulang dipimpin Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo dihadiri Kasi Datun Kejari Denpasar I Komang Agus Sugiharta. Semua tersangka dihadirkan juga untuk memperagakan tindak pidananya.
Para tersangka itu: Gede Kurniawan Kresna Budiantara alias Krisna (19), M Ikvan alias Ipan (19), Hery Angga Putra alias Hery (18), ER (17), DAJ (17), ARW (17), IKAMS (15), PZPP (15), AACVK (14) dan RAT (15).
"Terdapat 12 adegan dilakukan oleh para tersangka, di mana pada adegan ke-sepuluh digambarkan salah satu pelaku menusuk korban," beber AKP Ketut Sukadi.
Sebelumnya saat rilis kasus, Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas menerangkan, para pelaku sempat minum minuman keras di sebuah tempat hiburan malam.
Setelah itu mereka berbarengan menuju Renon dengan menggendarai sepeda motor, pada Minggu, 4 Juni 2023 sekitar pukul 03.00 Wita.
Ketika di Jalan Cok Agung Tresna yang merupakan jalan satu arah, para pelaku berderet empat motor sejajar menuju ke Timur ke arah Jalan M Yamin.
Di depan Kantor TVRI, para pelaku bertemu korban yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir sedang berjalan kaki. Tanpa sebab, IKAMS yang dibonceng Krisna menendang korban.
Diperlakukan tak pantas, korban mengambil batu lalu melemparnya dan mengenai punggung PJPP, sehingga ia memutar balik sepeda motor menghampiri korban yang diikuti oleh pelaku lainnya.
"Korban saat itu sudah menyebrang jalan dan masuk ke areal Kantor TVRI. Melihat itu, para pelaku memutar ke Jalan Moh Yamin dan masuk ke lapangan Renon dan tembus ke Jalan Cok Agung Tresna," beber Kapolresta.
Gerombolan anak remaja itu lalu kembali ke depan Kantor TVRI dan mendapati korban sedang berjalan. Para pelaku mengejar dan mengeroyok korban. Selain memukul, mereka juga menendang korban.
Dalam kondisi luka, korban melarikan diri hingga ke Jalan Dewi Madri. Para pelaku terus mengejar korban dan kembali mengajarnya dengan membabi buta hingga tersungkur.
Sriasih Duga Genteng Melorot Jadi Penyebab, Plafon SDN 6 Padangsambian Jebol Saat Hujan Dini Hari |
![]() |
---|
Antisipasi Kelangkaan LPG 3 Kg, Denpasar Bali Tembak dengan Pasar Murah |
![]() |
---|
Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Nyanggelan Bali, Mendag Traktir Warga Beras hingga Daging Ayam |
![]() |
---|
Harga Daging Ayam Naik di Denpasar Bali, Rp 40 Ribu Per Kg, Mendag: Sesuai Harga Acuan |
![]() |
---|
Juknis Belum Turun, Dana Pendamping MBG dari Pemkot Denpasar Rp 10 Miliar Jadi Silpa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.