Berita Bangli

Duka SMPN 2 Bangli untuk Kadek Wikadana, Hembuskan Nafas Terakhir Setelah 2 Hari di ICU RSUD Bangli

Kadek Wikadana mengembuskan napas terakhirnya setelah dua hari berjuang di ICU RSUD Bangli.

Istimewa
Kadek Wikadana saat menghadiri acara kelulusan di SMPN 2 Bangli. Sabtu (10/6/2023). 

TRIBUN-BALI.COM - Kadek Wikadana mengembuskan napas terakhirnya setelah dua hari berjuang di ICU RSUD Bangli.

Pelajar berusia 16 tahun itu mengalami kecelakaan saat membuat layangan.

Keluarga besar SMPN 2 Bangli pun berduka atas kabar ini. Alumni SMPN 2 Bangli yang baru lulus beberapa hari lalu itu meninggal pada Kamis (15/6).

Guru dan siswa merasa kehilangan atas kepergian Wikadana.

Kepala SMPN 2 Bangli, I Wayan Agus Suardana mengungkapkan, musibah kecelakaan yang dialami Wikadana terjadi pada Selasa (13/6).

Kata dia, musibah berawal saat remaja asal Kelurahan Kubu, Bangli itu membuat layang-layang di Balai Banjar Kubu bersama teman-temannya.

Sekitar pukul 22.00 Wita, Wikadana hendak membeli makanan. Ia berangkat bersama seorang temannya mengendarai sepeda motor.

Dalam perjalanan ke arah selatan membeli makanan, ia justru putar balik hendak membeli martabak.

Baca juga: Adegan ke-10 Hujamkan Pisau ke Korban, Dalam Kondisi Luka Lari ke Jalan Dewi Madri Denpasar

Baca juga: Mengaku Penyalur PMI di Turki, Sariani Tipu Lima Warga Tejakula Buleleng 

Ilustrasi kecelakaan  - Kadek Wikadana mengembuskan napas terakhirnya setelah dua hari berjuang di ICU RSUD Bangli.
Ilustrasi kecelakaan - Kadek Wikadana mengembuskan napas terakhirnya setelah dua hari berjuang di ICU RSUD Bangli. (tribun bali/dwisuputra)

"Awalnya hendak beli nasi ke arah selatan. Tapi baru beberapa meter, ia putar arah ke utara untuk membeli martabak di depan kantor Lurah Kubu. Ketika belok kanan mau ke utara itu pada saat bersamaan ada mobil Kijang dari arah utara ke selatan, sehingga terjadi kecelakaan," ungkapnya.

Wikadana yang hilang kesadaran langsung ditolong warga dan dilarikan ke RSU Bangli untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Saat di ICU, Kadek mengalami patah tulang leher dan kaki, serta pendarahan di otak. Sedangkan temannya yang dibonceng mengalami luka ringan," sebutnya.

Suardana mengatakan, Kadek Wikadana sempat menjalani perawatan di RSU Bangli selama dua hari.

Kamis kemarin sekitar pukul 03.30 Wita, ia mengembuskan napas terakhir. Wikadana dikenal siswa yang rajin.

Ia juga aktif dan sempat ikut berpartisipasi dalam ajang Porsenijar Bangli pada cabang olahraga atletik.

"Ia juga sangat dekat dengan guru-guru di sekolah. Karena kedekatan inilah banyak guru-guru yang merasa kehilangan atas kabar duka ini," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved