Berita Jembrana

Puncak Arus Mudik Diprediksi H-1 Idul Adha, Aktivitas Pelabuhan Meningkat

Puncak Arus Mudik Diprediksi H-1 Idul Adha, Aktivitas Pelabuhan Meningkat Jelang Hari Raya dan Liburan Sekolah

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Suasana antrian kendaraan yang hendak menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Selasa 27 Juni 2023. 

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana menjelang perayaan Hari Idul Adha 2023 mulai meningkat sejak Senin 26 Juni 2023 kemarin.

Peningkatan jumlah kendaraan juga dipengaruhi oleh suasana libur sekolah yang masih berlangsung.

Puncak arus mudik hari raya dan liburan via Pelabuhan Gilimanuk diprediksi bakal terjadi H-1 hari raya atau Rabu 28 Juni 2023 malam.

Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan lebih lama, pihak BPTD Pelabuhan Gilimanuk mamangkas waktu bongkar muat menjadi 25 menit. 

Menurut data yang diperoleh dari ASDP Pelabuhan Gilimanuk, aktivitas penyeberangan mulai meningkat sejak Sabtu 24 Juni malam.

Saat itu tercatat jumlah kendaraan baik roda dua, roda empat, bus dan truk yang keluar Bali meningkat hampir seribu unit atau dengan total 6.462 unit sehari.

Dan Senin 26 Juni 2023 kemarin, tercatat pejalan kaki yang keluar Bali sebanyak 864 orang, kendaraan seperti roda dua, roda empat, bus hingga truk tercatat sebanyak 6.540 unit.

Jumlah tersebut didominasi sepeda motor sebanyak 2.789 unit.

Koordinator Satuan Pelaksana Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan, kondisi peningkatan aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk lantaran hari libur sekolah serta adanya arus mudik menjelang hari raya Idul Adha. 

"Peningkatan sudah terjadi. Termasuk kemarin malam juga lumayan banyak," kata Agus Sugiarta, Selasa 27 Juni 2023.

Baca juga: BMKG Minta Waspadai Gelombang Laut Penyeberangan di Bali hingga Empat Meter


Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan pelayaran saat peningkatan pengguna jasa tersebut, pihaknya telah menyiapkan skema atau pola.

Salah satu diantaranya adalah memangkas waktu bongkar muat kapal. Jika normalnya 45 menit, selama beberapa hari kedepan bakal diterapkan 25 menit. 

Agus menyebutkan, untuk sementara belum menerapkan penambahaan kapal. Yakni 27 armada seperti biasanya.

"Selain itu, pola penyeberangan juga menerapkan sistem penuh berangkat dan penuh berangkat. Artinya tidak berpatokan pada time table," tegasnya.

Sementara itu, Manajer Usaha PT. ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk, Djumadi mengakui kondisi aktivitas penyebernagan mengalami peningkatan sejak beberapa hari lalu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved