Berita Denpasar

Cegah Penyebaran Rabies, 28 Ribu Ekor Anjing Sudah Divaksin di Denpasar dari Populasi 82.195 Ekor

kasus rabies di Denpasar, per 27 Juni 2023, sudah 28.001 ekor anjing yang divaksin di Denpasar, Bali.

Dinas Pertanian Kota Denpasar
Pelaksanaan vaksin anjing di Kelurahan Peguyangan Denpasar - Cegah Penyebaran Rabies, 28 Ribu Ekor Anjing Sudah Divaksin di Denpasar dari Populasi 82.195 Ekor 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran rabies, Dinas Pertanian Kota Denpasar terus melakukan vaksinasi anjing.

Per 27 Juni 2023, sudah 28.001 ekor anjing yang divaksin di Denpasar, Bali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala UPT Puskeswan Dinas Pertanian Kota Denpasar, drh. Ketut Ayu Meidiyanti saat dihubungi Rabu 28 Juni 2023.

Pihaknya menambahkan, untuk populasi anjing di Denpasar saat ini sebanyak 82.195 ekor.

Baca juga: Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali I Wayan Sunada: Tisira Garda Terdepan Tangani Rabies

Adapun jumlah populasi anjing tersebut meliputi Denpasar Barat 17.334 ekor, Denpasar Selatan sebanyak 24.631 ekor, Denpasar Timur sebanyak 17.082 ekor, dan Denpasar Utara sebanyak 23.148 ekor.

Terakhir, pihaknya menyasar anjing di kawasan Denpasar Utara tepatnya di Kelurahan Peguyangan pada Selasa 27 Juni 2023 kemarin.

“Total secara keseluruhan anjing yang divaksin di sana berjumlah 548 ekor. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk terus mencegah penyebaran penyakit rabies di Kota Denpasar,” kata Ayu Meidiyanti.

Dengan melalui metode jemput bola, petugas mendatangi lokasi yang berada di 4 banjar yakni, Banjar Tagtag Tengah sebanyak 71 ekor, Banjar Tagtag Kelod sebanyak 94 ekor, Banjar Tagtag Kaja sebanyak 219 ekor dan Banjar Pulugambang sebanyak 164 ekor.

Sementara itu, sepanjang tahun 2023 ini dilaporkan ada sebanyak 4.000-an gigitan anjing yang dilaporkan di Denpasar.

Meskipun demikian, tak ditemukan kasus rabies yang menular ke manusia.

Dengan adanya kasus rabies tersebut, kini Denpasar tak lagi menyandang predikat zero rabies.

Penyebabnya diduga karena banyaknya masyarakat yang membawa anjing dari luar Denpasar menuju ke Denpasar tanpa pemeriksaan.

Kadistan Kota Denpasar, Anak Agung Gde Bayu Brahmasta mengatakan, sejak Januari 2023 sampai saat ini ada 9 anjing yang terinfeksi rabies.

"Anjing tersebut langsung dilakukan eliminasi agar tidak membahayakan masyarakat dan menyebarkan virus ke anjing lainnya," katanya Sabtu.

Ia mengatakan, anjing rabies ditemukan pertama kali di wilayah Denpasar Selatan pada awal tahun 2023.

Ada laporan dari warga jika anjing tersebut memiliki tingkah yang mengarah ke rabies.

Dengan adanya laporan tersebut, pihak Distan langsung melakukan pengecekan ke lapangan dan melakukan uji lab pada otak anjing tersebut dan hasilnya positif rabies.

Setelah Denpasar Selatan, kasus rabies muncul di Denpasar Timur.

"Ada sembilan anjing yang awalnya diduga terinfeksi rabies. Kami kemudian cek ke lab langsung dan kami lakukan tindak lanjut. Dan ternyata positif. Baru di tiga kecamatan kami temukan dan paling tinggi di Denpasar Timur," jelasnya.

Menurut Agung Bayu, selain ditemukan anjing yang positif rabies, ada 4.000 kasus gigitan anjing bukan rabies yang dilaporkan selama Januari 2023 hingga pertengahan Juni.

Kasus gigitan tersebut tidak menyebabkan rabies.

Masyarakat setelah mendapatkan gigitan anjing langsung segera ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksin anti rabies atau VAR.

Setelah dilaporkan di Puskesmas ada gigitan anjing ke manusia, pihak Distan langsung melakukan proses sterilisasi agar tidak ada kasus rabies karena gigitan tersebut.

"Biasanya kebanyakan mereka yang terkena gigitan langsung ke Puskesmas. Mereka diberi vaksin. Nah, dari Puskesmas melaporkan ke kami, kami langsung turun ke lokasi melakukan sterilisasi dan pemeriksaan pada anjing tersebut," ujarnya.

Pihaknya pun menyebut hingga kini belum ada warga yang tergigit anjing hingga terinfeksi rabies.

Meskipun begitu, ia meminta agar masyarakat tetap waspada.

"Kami minta kepada masyarakat agar tidak mengantar daerahkan anjing. Sebab, jika itu terjadi kemungkinan anjing yang dibawa dari daerah lain itu bisa saja menjadi penyebar rabies," katanya.

Jika ingin membawa anjing ke Denpasar wajib melewati proses isolasi.

Setelah itu dilakukan vaksinasi agar tidak membahayakan.

Juga diminta agar tidak mengeluarkan anjingnya, dan tidak melepas liarkan anjing agar tidak terkena virus dari anjing lainnya.

"Kami juga minta masyarakat tidak memprovokasi anjing. Biasanya kan kalau anjingnya diprovokasi itu galak," imbuhnya.

Untuk antisipasi, pihaknya juga menggencarkan vaksinasi kepada anjing yang ada di Kota Denpasar. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved