Berita Jembrana

Penjual Buku Aktor Pencurian di 9 SD, Hartawan Beraksi Siang Bolong Saat Libur Sekolah

Setelah mendapatkan barang curian, ia mengunci kembali pintu ruang kepala sekolah dan kunci tersebut dikembalikan ke ruang guru.

Tribun Bali/ I Made Prasetia
Pelaku pembobolan 9 SDN di Jembrana saat digiring oleh petugas bersenjata lengkap menuju Aula Mapolres Jembrana, Rabu 5 Juli 2023. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus pencurian di sembilan sekolah di Jembrana terungkap. Pelakunya adalah penjual buku bernama I Gusti Putu Hartawan (40), asal Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo. Ia menggasak proyektor, laptop hingga uang tunai.

Dari hasil penyelidikan polisi, Gusti Hartawan mengaku baru mencuri di sembilan SD di Jembrana. Aksi ini ia lakukan hanya dalam kurun waktu satu bulan saja. Barang curian tersebut ia jual ke Jakarta dengan hasil belasan juta rupiah.

"Ada sembilan sekolah yang dibobol selama bulan Juni 2023. Sasarannya alat elektronik seperti proyektor, laptop hingga uang tunai," ungkap Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Androyuan Elim, Rabu (5/7).

Sembilan sekolah yang dibobol pelaku di antaranya SDN 5 Tukadaya, SDN 1 Tukadaya, SDN 3 Kaliakah, dan SDN 4 Manistutu di Kecamatan Melaya. Selanjutnya SDN 4 Lelateng dan SDN 4 Baluk di Kecamatan Negara.

Kemudian SDN 5 Penyaringan, SDN 5 Yehembang dan SDN 1 Yehembang Kauh di Kecamatan Mendoyo. Ia mencuri di sembilan sekolah dalam kurun waktu satu bulan. Tersangka beraksi saat waktu liburan sekolah di siang hari berkisar pukul 12.00 sampai 16.00 Wita.

Polisi menangkap Gusti Hartawan di rumahnya, Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo Senin 3 Juli 2023. Pelaku dalam kesehariannya bekerja sebagai kurir buku. Sejak awal 2023, ia memang sudah mengetahui kondisi seluruh sekolah yang dibobolnya.

Ia sering datang ke sekolah untuk membawa dan menjual buku pelajaran kepada siswa. Gusti Hartawan membobol sekolah dengan merusak pintu ruang guru terlebih dahulu. Kemudian ia mengambil kunci untuk membuka ruang kepala sekolah.

Ilustrasi - Kasus pencurian di sembilan sekolah di Jembrana terungkap. Pelakunya adalah penjual buku bernama I Gusti Putu Hartawan (40), asal Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo. Ia menggasak proyektor, laptop hingga uang tunai.
Ilustrasi - Kasus pencurian di sembilan sekolah di Jembrana terungkap. Pelakunya adalah penjual buku bernama I Gusti Putu Hartawan (40), asal Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo. Ia menggasak proyektor, laptop hingga uang tunai. (tribunnews.com)

Baca juga: Prosesi Penguburan Ketut Herky, Iring-iringan Pelayat dan Sahabat Dampingi Perjalan Mendiang

Baca juga: Aniaya Pacar yang Tengah Hamil Hingga Meninggal Dunia! Kadek Juniarta Terancam 15 Tahun Penjara

Setelah mendapatkan barang curian, ia mengunci kembali pintu ruang kepala sekolah dan kunci tersebut dikembalikan ke ruang guru. Dari sembilan sekolah yang sudah ia bobol, total ada 14 unit proyektor serta lima laptop yang didapatkannya.

Selain itu, juga ada uang tunai senilai Rp 13,2 juta lebih. Uang tersebut merupakan uang tabungan siswa hingga uang perpisahan. Sejumlah barang sudah dijual ke Jakarta dengan bukti lima lembar bukti pengiriman barang.

"Jadi beberapa barang seperti proyektor dan laptop sudah ada yang dijual ke luar Bali, Jakarta. Kemudian untuk uang tunai telah habis digunakan pelaku untuk kebutuhan hidup karena pelaku memiliki tiga anak yang masih kecil," terangnya.

Untuk barang-barang curian yang belum ditemukan, kepolisian masih menelusuri. Tersangka dijerat Pasal 363 Jo 65 KUHP tentang pencurian. "Pelaku diancam hukuman penjara selama tujuh tahun," tandasnya. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved