Berita Denpasar

Kerap Dipakai Mabuk, Satpol PP Jaga Lapangan Puputan Badung hingga Pukul 01.00 Dini Hari

Lapangan Puputan Badung kerap digunakan mabuk dan minim penerangan saat tengah malam.

Istimewa
Kondisi Lapangan Puputan Badung saat malam hari. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lapangan Puputan Badung kerap digunakan mabuk dan minim penerangan saat tengah malam.

 

Oleh karena itu, Satpol PP Kota Denpasar pun melakukan penjagaan hingga dini hari.

 

Utamanya saat libur dan akhir pekan, penjagaan dilakukan hingga pukul 01.00 dini hari.

Baca juga: Sebuah Kos-kosan Terbakar di Denpasar, 5 Mobil PMK BPBD Dikerahkan

Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Kota Denpasar, Nyoman Sudarsana mengatakan dalam semalam pihaknya menerjunkan sebanyak 20 orang petugas untuk melakukan penjagaan.

 

Sistem penjagaan pun menggunakan shift, di mana semua petugas dibagi ke dalam 4 regu.

 

“Kami ada 4 regu dan berjaga bergiliran, satu regu ada 20 orang,” kata Sudarsana dihubungi Kamis, 6 Juli 2023.

Baca juga: Dekranasda Kota Denpasar Siap Berpartisipasi dalam Pembukaan Pameran Bali Bangkit 7

Sudarsana menjelaskan, untuk pengawasan intensif saat Senin hingga Jumat penjagaan hingga 24.00 Wita.

 

Sementara untuk hari libur, Sabtu dan Minggu penjagaan dilaksanakan hingga pukul 01.00 dini hari.

 

“Saat libur, Sabtu dan Minggu ada tambahan dari pecalang 10 orang, dan Polsek Denbar 15 orang,” imbuhnya.

Baca juga: Kapolsek Benoa Tindak Lanjut Perintah Kapolresta Denpasar Antisipasi Penanganan Bencana Alam

Petugas akan mulai mengimbau masyarakat yang berkerumun untuk membubarkan diri saat pukul 22.00 Wita.

 

Hal ini dilakukan agar tak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.

 

“Memang kami minta pengunjung yang berkerumun pulang jam 10 malam. Kami antisipasi agar tak ada hal yang tak diinginkan,” katanya.

 

Sementara itu, saat melakukan pengawasan keliling di sekitar lapangan, pihaknya kerap menemukan pemuda yang membawa miras termasuk arak.

Baca juga: Polresta Denpasar Lepas 18 Personel Memasuki Masa Purna Bakti

Jika ditemukan, mereka diminta untuk pulang dan menyita miras yang dibawa.

 

Selain itu, beberapa kali petugas juga membubarkan orang yang berkerumun sambil mabuk-mabukan.

 

“Kalau Senin sampai Jumat jarang kami temukan, yang sering hari Sabtu dan Minggu beberapa kali kami bubarkan,” katanya.

Baca juga: Denpasar Masuk Finalis 9 Besar Askompsi Digital Leadership Goverment Awards

Tak hanya itu, pihaknya juga mengamankan beberapa pemuda yang mabuk untuk dibina di kantor Satpol PP.

 

Kondisi kurang penerangan dan kerap dipakai mabuk di Lapangan Puputan Badung juga disoroti oleh Dewan Denpasar.

 

Anggota Komisi III DPRD Denpasar, AA Susruta Ngurah Putra menilai kondisi Lapangan Puputan Badung masih kurang dari segi penerangan.

Baca juga: Hujan di Denpasar Jadi Berkah Bagi DTW Dalam Ruangan, Ada yang Meningkat Hingga 200 Persen

"Kondisi gelap mendorong seseorang akan melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Untuk itu, segera lengkapi dengan penerangan yang memadai," katanya.

 

Dikatakan, Lapangan Puputan Badung sebagai salah satu tempat rekreasi bagi warga Denpasar.

 

Lokasi itu juga menjadi ruang terbuka yang sangat baik bagi warga Denpasar untuk melepas penat.

 

Hanya, bila kondisi di malam hari penerangan tidak memadai, muncul orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan tindak kejahatan atau tindakan negatif lainnya.

 

"Karena itu, ruang terbuka yang terang benderang akan mengurangi perilaku yang tidak bertanggungjawab di lokasi tersebut," katanya.

 

Susruta menambahkan selain perlu lampu penerangan, pendirian pos jaga sangat mendesak.

 

Pos jaga ini bisa dijaga oleh petugas satpol PP secara bergantian.

 

Selain itu, bisa juga berkolaborasi petugas keamanan desa.

 

Dengan pengamanan ini, bisa mencegah terjadinya tindak kriminal. (*)

 

 

Berita lainnya di Lapangan Puputan Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved