Sponsored Content
Parade Wayang Kulit, Duta Badung Bawakan Lakon Alengka Brastha
Duta Kabupaten Badung yang di wakili Sanggar Seni Dewa Ruci, Banjar Lambing, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal tampil dalam Utsawa
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Hanoman segera menyelinap untuk mencari keberadaan Dewi shita.
Tanpa disadari, ia mendengar suara tangis wanita yang berada di sebuah taman. Dari balik pohon Parijata, Hanoman melihat tingkah Sang Rahwana sedang merayu Dewi Shita.
Ketika Rahwana sudah pergi, kesempatan itu sangat baik baginya untuk bertemu sang Dewi. Setelah Dewi Shita tahu bahwa utusan Sang Rama datang benar-benar memberikan semangat hidup yang baru kepada Sang Dewi.
Hanoman menghancurkan Taman Alengka pura, suasana kacau balau, raksasa penjaga semua datang untuk berperang menghadapi Hanoman yang sedang mengobrak-abrik pepohonan dan bangunan .
Para raksasa dapat dikalahkan termasuk Sang Aksa anak Sang Rahwana gugur dalam pertempuran itu.
Termasuk Sang Meganada anak Rahwana yang lain, segera datang dengan senjata nagapasa berperang menghadapi Hanoman.
Dalam perang tersebut Hanoman terkena panah Sang Meganada sehingga Hanoman jatuh dan di belit oleh naga dari ajian nagapasa tersebut.
Hanoman disiksa dan diseret oleh para raksasa dibawa ke hadapan Rahwana.
Namun eor Hanoman disulut dengan api, semakin lma semakin berkobar, hanoman bangkit dan melompat dengan api yang menyala dari bangunan yang satu ke bangunan yang lain.
Nampak kerajaan Alengka bagaikan gunung yang terbakar. Setelah Alengkapura hangus terbakar, Hanoman mohon diri kepada Dewi Shita untuk kembali bertemu dengan Sang Rama Dewa.
Dalang Ida Bagus Putu Tilem Singarsa mengungkapkan, untuk penampilan Wayang Ramayana di PKB ini dirinya mengawali dengan persiapan tabuh pengiring yang dibentuknya sejak awal tahun.
Mengingat para penabuh yang akan mengiringinya saat ngewayang kebanyakan adalah pemula, sehingga perlu disiapkan jauh-jauh hari.
"Yang saya libatkan ini penabuh pemula. Mereka punya basic bermain gender. Tapi tentunya bermain gender untuk mengiringi wayang berbeda dengan bermain gender biasa. Penabuh harus fokus dengan dalangnya, sehingga sejak awal tahun saya mantapkan penabuh pengiringnya," ujarnya.
Sementara untuk persiapan mendalang dengan lakon “Alengka Brastha” diakui kurang lebih selama sebulan. Meski persiapan terbilang singkat, namun penampilan yang ditunjukkan sangat maksimal.
IB Tilem Singarsa sendiri sudah belajar mendalang sejak usia belia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.