Sponsored Content
Parade Wayang Kulit, Duta Badung Bawakan Lakon Alengka Brastha
Duta Kabupaten Badung yang di wakili Sanggar Seni Dewa Ruci, Banjar Lambing, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal tampil dalam Utsawa
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Duta Kabupaten Badung yang di wakili Sanggar Seni Dewa Ruci, Banjar Lambing, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal tampil dalam Utsawa (Parade) Wayang Kulit Ramayana serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Bali (Art Center), Sabtu 1 Juli 2023 malam.
Mengangkat lakon “Alengka Brastha”, sang dalang, Ida Bagus Putu Tilem Singarsa turut menyisipkan pesan cinta seni budaya kepada generasi muda Bali sebelum kebudayaan kita diklaim oleh pihak lain.
Lakon “Alengka Brastha” mengisahkan perjalanan Sang Rama bersama Laksmana setelah bersekutu dengan pasukan wanara di bawah pimpinan raja kera yaitu Sugriwa berada di Gunung Suwela untuk mencari Dewi Shita yang diculik oleh Rahwana.
Setelah waktunya tiba para wanara ditugaskan menyusup dan menyebar ke seluruh penjuru guna menemukan kerajan Alengka.
Hanoman adalah wanara putih yang sakti dan perkasa ditugaskan berangkat menuju arah selatan dari gunung Suwela dengan pasukan kera yang pemberani.
Dalam peristirahatannya tiba-tiba mereka melihat sebuah goa, akhirnya mereka semua masuk ke dalam goa untuk berteduh.
Betapa kaget mereka semua melihat bangunan rumah putih yang megah berada di dalam goa.
Tak lama kemudian terdengar suara perempuan dari kejauhan.
Nampak seorang gadis bernama Swayamprabha yang tiada lain adalah mata-mata Sang Rahwana, mendekat dan menyapa dengan ramah kepada wanara semua.
Dengan tipu muslihatnya, para wanara disuruh untuk menutup matanya sejenak agar cepat sampai di Alengka.
Hal itupun segera dilakukan oleh Hanoman dan pasukan. Kejadian aneh yang terjadi, dimana semua wanara tidak bisa membuka mata.
Hanoman menyadari bahwa itu adalah bencana, dengan penuh penyesalan dan merasa diri tidak layak menjadi utusan sehingga ia ingin mengakhiri hidupnya.
Hal itu diketahui oleh seekor burung besar yaitu kakak Sang Jatayu yang bernama Sang Sampati.
Hanoman dan wanara diberi pertolongan serta petunjuk menuju arah Alengka.
Dengan kejadian itu Sang Hanoman mengambil inisiatif untuk berangkat sendiri menyeberangi Samudra menuju Alengka, sedangkan pasukannya agar menunggu di Gunung Windya.
Baca juga: HAPPY FRIDAY! Promo KFC Jumat 7 Juli 2023: 2 Ayam + 2 Nasi + 2 Aqua Cuma Rp40 Ribuan Aja
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.