Berita Denpasar

Kisah Tragis Keluarga di Denpasar Barat, Made S Diduga Habisi Anaknya Lalu Nekat Akhiri Hidup

Seorang ayah di Denpasar diduga membunuh anak kandungnya, setelah itu ia mengakhiri hidupnya sendiri

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi mayat - Kisah Tragis Keluarga di Denpasar Barat, Made S Diduga Habisi Anaknya Lalu Nekat Akhiri Hidup 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kisah tragis terjadi di Kota Denpasar. Seorang ayah berinisial Made S (47) mengakhiri hidupnya setelah diduga membunuh anak kandungnya sendiri, yakni perempuan berinisial Putu RPD (26), Kamis 6 Juli 2023.

Kejadian tersebut terjadi di rumah yang mereka tempati di Kecamatan Denpasar Barat.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, Jumat 7 Juli 2023, mengakui adanya kejadian tersebut.

Sayangnya pihaknya enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

Baca juga: Made S Akhiri Hidup Setelah Membunuh Putri yang Dirawatnya Selama 26 Tahun

Namun pihak keluarga ayah dan anak tersebut ketika ditemui media, mengaku hal tersebut terjadi bukan didasari karena kebencian Made S pada anaknya. Hal ini dikatakan oleh paman dari Made S.

Ia menjelaskan, Made S merawat Putu RPD yang menderita autis dan lumpuh sejak lahir.

Ia menuturkan, Putu RPD selama hidupnya hanya berbaring di kasur dan tak bisa bicara.

Ia pun dirawat ayahnya, dimana Putu RPD selama ini harus mengonsumsi obat penenang dan harus mendengarkan lagu ketika tidur agar Putu RPD merasa lebih tenang dan tidak berteriak.

“Kalau dia (Made S), bunuh anaknya seolah-olah benci, tapi kenyataannya tidak seperti itu. Justru saking sayangnya, keponakan saya pengin mengakhiri (hidup) bareng-bareng. Mungkin di pikirannya, kalau dia saja yang meninggal, siapa yang mengurus anaknya? Karena selama ini kan dia yang merawat," papar Pria berinisial S tersebut.

Ia juga menjelaskan, keluarganya telah menyimpulkan bahwa Mase S bunuh diri.

Dan sebelumnya mengakhiri hidup Putu RPD terlebih dahulu.

Keluarga bahkan tak bisa memastikan penyebab aksi tragis sekaligus nekat Made S.

Namun mereka menduga kemungkinan ada tekanan atau beban hidup yang ditanggung dalam mengurus anaknya itu sekian tahun.

Kini keluarga pun masih menunggu surat keputusan kepolisian, yang mana nantinya jika surat itu telah keluar keluarga baru bisa melakukan upacara kremasi.

Kini jenazah keduanya masih dititipkan di RSUP Prof IGNG Ngoerah (Sanglah) Denpasar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved