Berita Bangli
Pembentukan Karakter Siswa Jadi Materi MPLS di Bangli Bali
Pembentukan karakter siswa jadi materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Bangli Bali.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sejumlah SMP di Kabupaten Bangli, Bali, telah memulai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru.
Kegiatan MPLS tidak digelar secara serentak di masing-masing SMP.
Misalnya di SMPN 1 Bangli, Kegiatan MPLS hari pertama baru dimulai pada Rabu 12 Juli 2023.
Kepala Sekolah SMPN 1 Bangli, I Wayan Agus Adi Wiguna mengungkapkan, kegiatan MPLS mengacu pada panduan yang telah dituangkan oleh pemerintah.
Materinya tentang wawasan Wiyata Mandala, kepramukaan, hingga penguatan budaya positif.
"Itu yang kita kemas dalam MPLS. Bagaimana kita mampu mengajak anak-anak kita dari berbagai kalangan SD, untuk mampu membangun nilai-nilai budaya positif, membentuk karakter siswa, menumbuhkan nilai-nilai kebajikan di sekolah. Termasuk pengenalan lingkungan sekolah, baik itu lingkungan alamnya, manusianya, serta juga program-program sekolah," ungkapnya.
Agus Adi Wiguna menambahkan, jumlah siswa baru di SMPN 1 Bangli tahun 2023 sebanyak 317 siswa.
Jumlah ini diakui menurun dibandingkan tahun 2022, yakni sebanyak 350 siswa.
"Ini dikarenakan faktor jumlah lulusan siswa SD di tahun 2023 tidak sebanyak tahun 2022. Kalau tahun lalu sampai 11 kelas, di tahun ini hanya 10 kelas. Hal ini terjadi di semua SMP di Bangli," ujarnya.
Baca juga: Tiga Isu Urgensi MPLS di Jembrana, Poin Lingkungan, Bencana dan Perundungan
Berbeda dengan SMPN 1 Bangli, pelaksanaan MPLS di SMPN 2 Bangli telah dimulai sejak Senin 10 Juli 2023.
Kepala Sekolah SMPN 2 Bangli, Wayan Agus Suardana mengatakan, MPLS di sekolahnya berlangsung selama sepekan.
"Tiga hari pertama dimanfaatkan untuk teori MPLS. Selanjutnya anak-anak akan diajarkan baris berbaris dan pengenalan lingkungan sekolah. Dan pada hari terakhir dilangsungkan pentas kreasi siswa kelas VII dan OSIS, sekaligus acara penutupan," jelasnya.
Lanjut Wayan Agus, secara umum materi MPLS lebih menekankan kepada pendidikan karakter anak dan pengenalan lingkungan sekolah yang bersifat menyenangkan.
Disamping itu juga disisipkan materi bullying dan kekerasan di sekolah.
"Termasuk juga kami mengundang salah satu alumni SMPN 2 yang berprestasi untuk menjadi inspirasi bagi siswa kelas VII. Yang bersangkutan bernama Eka Setiawati dari Penglipuran. Ia berprestasi bidang bahasa inggris dan sempat ikut lomba di tingkat provinsi," ungkapnya.
Ditambahkan pula, MPLS di SMPN 2 Bangli diikuti 146 siswa.
Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, sebanyak 149 siswa.
"Kita ada penurunan sedikit peserta didik. Walau demikian pelaksanaan MPLS di sejumlah sekolah di Bangli secara umum berjalan secara lancar dan sesuai juknis," tandasnya.
Sementara itu Kadisdikpora Bangli, I Komang Pariarta, pelaksanaan kegiatan MPLS diserahkan ke masing-masing sekolah.
Tidak ada batasan maupun penentuan hari agar pelaksanaannya serentak.
"Yang penting kegiatannya berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan," ucapnya.
Pariarta berharap kegiatan MPLS dikemas secara menyenangkan.
Disamping juga pihaknya menekankan agar kegiatan MPLS ini mampu menyiapkan anak-anak terutama siswa baru, untuk siap mengikuti kurikulum merdeka melalui kebinekaan, kegotongroyongan, dan berbudaya.
"Dan juga anak-anak wajib menguasai teknologi informasi. Suka tidak suka, mau tidak mau kita harus wajib mengikuti digitalisasi di bidang pendidikan," pungkasnya. (mer)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.