Berita Bali

Warga di Kota Bangli Kesulitan Air Bersih, Distribusi Keliling Masih Dilakukan BPBD

Warga di Kota Bangli Sulit Air Bersih, PDAM Gianyar Juga Alami Gangguan Layanan

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Warga di wilayah kota Bangli saat mencari air di sisi timur alun-alun Kota Bangli. Distribusi air bersih di beberapa wilayah kota Bangli sampai saat ini masih belum normal, akibat terdampak bencana, Selasa 11 Juli 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Distribusi air bersih ke rumah-rumah warga di sebagian wilayah Kota Bangli sudah normal sejak Senin 10 Juli 2023 malam.

Kendati demikian masih ada sebagian wilayah kota yang belum normal.

Alhasil sejumlah masyarakat masih berupaya mencari air dari tempat-tempat umum.

Salah satu yang dituju adalah sisi timur Alun-alun Bangli.

Baca juga: Sebagian Warga Di Seputaran Kota Bangli Bali Masih Kesulitan Air Bersih

Tampak warga silih berganti membawa tempat penampungan air berupa galon maupun jeriken.

Mereka mengantre dengan sabar, menunggu giliran untuk mengisi air ke wadah yang dibawa.

Warga yang datang berasal dari berbagai wilayah. Ada yang dari wilayah kota, yakni Banjar Blungbang, ada pula yang cukup jauh yakni dari wilayah Banjar/Kelurahan Kubu.

Salah satunya Dewa Purnama. Sejak lima hari terakhir distribusi air bersih ke rumahnya mati akibat longsor.

Alhasil setiap hari dirinya perlu mengambil air dari sumber mata air terdekat.

"Kalau di wilayah Kubu ada beberapa Pancoran. Ada di Tegalsuci, ada di wilayah Penglipuran, ada pula yang mengambil di unit PDAM sekitar," ucapnya, Selasa 11 Juli 2023.

Diakui Dewa Purnama, dampak matinya air selama lima hari ini sangat terasa. Beruntung pada Senin 10 Juli 2023, BPBD provinsi memberi bantuan air bersih untuk warga di sekitaran Kubu.

"Untuk hari ini saya kebetulan lewat dan membawa jeriken di mobil. Sekalian saja saya minta air," ujar pria yang juga Lurah Kubu ini.

Total ada lima jeriken masing-masing kapasitas 30 liter yang dia bawa.

Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari memasak hingga mandi.

"Tapi dengan empat anggota keluarga, jumlah ini hanya cukup untuk setengah hari saja," sebutnya.

Dewa Purnama sempat mencari informasi mengenai proses perbaikan yang dilakukan PDAM Bangli.

Namun dari informasi yang dia dapatkan, PDAM Bangli belum bisa memastikan kapan perbaikan selesai, dan kapan distribusi air normal.

"Kalau alirannya dari Tirta Barong sudah normal. Sedangkan yang menggunakan sumber mata air gamongan, sampai sekarang masih perbaikan," tuturnya.

Distribusi air bersih keliling juga masih dilakukan BPBD Bangli.

Kepala pelaksana (Kalak) BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana mengatakan, distribusi air keliling diutamakan bagi masyarakat yang tengah melaksanakan upacara yadnya atau perbankan.

"Sedangkan untuk masyarakat perorangan, dilayani di atas jam 17.00 wita di kantor BPBD dan Damkar Bangli," sebutnya.

Krisis air bersih juga dialami warga binaan di Rutan Kelas II B Bangli, sejak Sabtu 8 Juli 2023.

Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Bangli, I Made Jaya Sentana mengatakan, untuk mengatasi krisis air bersih, pihaknya telah memohon bantuan suplai air bersih ke Pemkab Bangli.

"Pemkab menindaklanjuti permohonan kita dengan mengerahkan armada Damkar dan BPBD untuk suplai air ke Rutan," kata dia.

Selain suplai air dari pemkab Bangli, para petugas juga ikut mencari air ke beberapa lokasi yang ada sumber airnya.

Air ditampung di bak penampungan yang ada di blok C dan D.

Kata Jaya Sentana, suplai air bersih dari Pemkab Bangli, Minggu 9 Juli 2023, 4 tangki.

Dengan total penghuni Rutan 413 orang, jumlah tersebut hanya cukup untuk setengah hari.

"Oleh sebab itu suplai air kita prioritaskan untuk kepentingan memasak dan buang air. Sedangkan untuk kebutuhan mandi bagi warga binaan belum mencukupi," katanya.

Sementara itu, hujan lebat di Kabupaten Gianyar menyebabkan persoalan layanan air dari Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar (PDAM Gianyar).

Sebab sejak Jumat 7 Juli 2023 hingga Selasa 11 Juli 2023, masyarakat di kawasan Perumahan Taman Nuansa, Desa Tojan, Blahbatuh tidak mendapatkan layanan air alias PDAM mati.

Bahkan menurut Windy, warga setempat, meskipun Tirta Sanjiwani telah memberikan layanan darurat berupa air yang dibawa menggunakan mobil tangki, namun layanan tersebut tak bisa mengakomodir semua kebutuhan warga, karena air yang terbatas.

Windy mengatakan, selama persoalan air berlangsung, pihaknya memanfaatkan fasilitas umum perumahan yang menggunakan pompa air.

Selain itu, warga yang rumahnya memiliki sumur bor juga membantu warga dengan membagikan airnya.

"Kadang ambil air di fasum perumahan, karena di situ pakai pompa. Biasanya warga yang punya sumur bor sering berbagi juga untuk yang hanya punya PDAM," ujarnya.

Humas PDAM Gianyar, Desak Mayomi mengakui masih terjadi gangguan pelayanan di kawasan setempat.

Kata dia, penyebab gangguan awalnya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan volume air sungai di bendungan Spam Petanu tinggi dan kotor sehingga tidak bisa memproduksi air.

"Kemudian terjadi penumpukan sampah yang sudah ditangani dari pihak BWS (Balai Wilayah Sungai) kemarin, dan untuk pekerjaan selanjutnya pihak BWS akan memperbaiki bendungan yang rencananya dibuatkan kisdam untuk menangani kebocoran pada bendungan. Terkait terganggunya pelayanan air bersih, dari PAMTS melayani melalui mobil tangki pada daerah yang terdampak," ujarnya.

Dirtek Perumda Tirta Sanjiwani, I Wayan Suastika mengatakan, saat ini pihak BWS sedang mengerjakan pembersihan batang kayu dan sampah di depan pintu intake karet bendungan.

"Pasca banjir reda, level air turun, tapi intake terhalang sampah batang pohon. Saat ini sedang dibersihkan. Karena batang kayu yang besar, pembersihan sampai menggunakan crane," ujar Suastika.

"Untuk perbaikan bendungan rencananya akan dibuat kisdam agar perbaikan kebocoran bisa dilakukan, karena posisi bocornya agak ke tengah, kemarin sudah diinspeksi oleh rekanan BWS yang akan memperbaiki kebocoran. Untuk tahap awal pembuatan kisdam, kami masih menunggu informasi dari pihak BWS," imbuhnya.

Suastika mengatakan, selama ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi gangguan pelayanan akibat bencana alam.

"PDAM Gianyar sudah berupaya memitigasi gangguan Spam Petanu dengan menggilir pelayanan agar pelanggan tetap dapat air pada jam-jam tertentu, dan menampungnya untuk cadangan selama tidak mendapatkan giliran," ujarnya. (mer/weg)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved