Berita Tabanan

Palebon I Gusti Ngurah Agung Puri Agung Tabanan, Menggunakan Bade Tumpang Sembilan

Mulai dari prosesi ngungkap sabda, kemudian lanjut pada 12 Juli ada upacara ngulapin, kemudian melakukan ngelelet (ngeringkes).

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Angga/Tribun Bali
Persiapan palebon berupa tragtag dan bade rumpang sembilan di halaman Puri Agung Tabanan, Jumat 14 Juli 2023. 

Untuk proses pengarakan jenazah, lanjutnya, maka pihaknya sudah bersurat kepada pihak terkait mulai PLN hingga provider karena menyangkut kabel.

Dan sudah dilakukan sejak jauh hari. Pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas perhubungan, Polsek Kota Tabanan, dan Polres Tabanan untuk jalannya palebon tersebut.

“Kami sudah bersurat dan intinya memang kami meminta supaya prosesi berjalan dengan lancar,” jelasnya.

Latar Belakang I Gusti Ngurah Agung seorang dokter era Gubernur Ida Bagus Mantra.

Anak nomor lima mendiang, bernama I Gusti Ngurah Bagus Nurlastama, menuturkan bahwa bapaknya merupakan putra bungsu dari Raja Tabanan Ida Cokorda Ngurah Ketut. Ibunya dari permaisuri Anak Agung Istri Oka dari Puri Kediri.

Mendiang lahir pada 5 Oktober 1935, kemudian wafat 6 Desember 2022. Atau sekitar enam bulan yang lalu.

Mendiang adalah seorang dokter berkecimpung di kesehatan masyarakat. Terakhir menjabat di balai laboratorium kesehatan Provinsi Bali, kurang lebih pensiun pada tahun 1994 atau 1995.

“Sebelumnya bapak banyak mengabdi di rumah sakit Karangasem sebagai dokabu (dokter kabupaten) dan juga di rumah sakit di Negara, sebelum ditarik ke balai labkes. Dan beliau cukup dekat Gubernur Bali Ida Bagus Mantra,” ungkapnya.

Untuk pendidikan, dikatakannya, bahwa bapaknya menempuh pendidikan SMP di Singaraja, kemudian melanjutkan jenjang SMA di SMA Taman Siswa Yogyakarta.

Selanjutnya, menempuh perkuliahan di Fakultas Kedokteran UGM. Kemudian lulus dan mengabdi awal di Bali pada 1967 atau 1968 di RS Negara, menjadi pengembang di rumah sakit kabupaten bagian barat Bali tersebut.

Selanjutnya mendiang pindah ke Karangasem.“Untuk anak bapak ada enam orang anak. Dua perempuan dan empat laki-laki,” katanya.

Enam anak itu ialah Anak pertama Sagung Putri Patminingrum, Anak kedua, Sagung Ayu Purnaningrat, Anak ketiga Gusti Ngurah Gede Fajar Darma Semara, Anak ke empat I Gusti Ngurah Putra Banuaji, Anak ke lima I Gusti Ngurah Bagus Nurlastama, dan Anak ke enam I Gusti Ngurah Maha Alit Aribawa.

“Bapak meninggal karena penyakit tua dan faktor usia. Meninggal di umur 87 tahun,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved