Berita Nasional

Ritual Maut Mandi Malam Jumat di Danau Quarry Tewaskan 3 Orang, Diklaim untuk Pengobatan Kejiwaaan

Mereka ditemukan meninggal dunia di Danau Kuari, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/7) sore.

Tribun Bali/Prima
Ilustrasi - Mereka ditemukan meninggal dunia di Danau Kuari, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/7) sore. 

TRIBUN-BALI.COM  - Ritual maut mandi malam Jumat di Danau Quarry, Bogor, menewaskan tiga pemuda.

Mereka ditemukan meninggal dunia di Danau Kuari, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/7) sore.

Mereka adalah MDP (20), B (25) dan C (25). Pihak Polsek Cigudeg menjelaskan, ketiganya meninggal dunia akibat karena tenggelam saat menjalani ritual pengobatan.

Kapolsek Cigudeg Kompol Wagiman mengungkap, tiga pemuda asal Rumpin, Bogor, tersebut meninggal pada Kamis (13/7) sekitar pukul 22.00 WIB. Petaka ini bermula saat korban bernama David (20) mengikuti ritual pengobatan secara spiritual oleh seseorang berinisial N (50) di Danau Kuari.

Di daerah itu, N juga biasa disebut sebagai dukun pengobatan alternatif. Ia membuka praktik pengobatan di rumahnya.

Baca juga: Restribusi DTW Sudah Capai Rp 56 Miliar! Catatan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung

Baca juga: Pancoran yang Tertimbun Akan Ditata Lagi, Warga Masih Sulit Air Dampak Rusaknya Pipa PDAM

Baca juga: Lemparan Plastisin Isi Sabu Ke Rutan Bangli! Upaya Penyelundupan Narkoba ke Penjara Terjadi Lagi

Evakuasi Korban - Petugas mengevakuasi korban meninggal dalam ritual pengobatan malam Jumat di Danau Quarry, Bogor, JUmat (14/7).
Evakuasi Korban - Petugas mengevakuasi korban meninggal dalam ritual pengobatan malam Jumat di Danau Quarry, Bogor, JUmat (14/7). (Istimewa)

"Jadi bapaknya (David) datang minta diobati, pengobatannya itu ya harus dimandikan. Karena yang berobat ini punya penyakit, sakit kejiwaan. Yang sakit cuman satu atas nama David ini," ujar dia.

Setelah itu, mereka kemudian menjalani ritual pengobatan secara spiritual dengan cara ditenggelamkan sebanyak tujuh kali ke dalam danau sehingga David harus turun ke danau untuk dimandikan.

Ia didampingi oleh empat pemuda lain. Tubuh dan kepalanya dipegang, direndam dan diangkat sampai tujuh kali.

Naas, ketika proses ritual pengobatan itu berlangsung, David berontak dan terpeleset bersama dua orang lainnya.

"Saat dimandikan, yang memegangi keluarganya dan rekannya. Nah, pas itu dia berontak si pasien ini. Pas berontak itu yang lain kebawa dan kecebur ke danau yang lebih dalam. Karena enggak bisa berenang akhirnya tenggelam semua," bebernya.

Sementara itu, empat orang lainnya yang ikut turun memandikan berhasil menyelamatkan diri.

Selanjutnya mereka melaporkan kejadian itu ke warga sekitar. Kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

Polisi sudah menyita barang bukti pakaian milik korban. "Ritual pengobatan itu legal atau ilegal, jadi dia di rumah buka praktik.

Iya bisa dikatakan seperti itu dukun. Harusnya kan dibawa ke rumah sakit kalau si David ini sakit, tapi malah bawa ke situ. Yang membuat ritual pengobatan ini inisial N (50) warga sini Tegalega," katanya.

Evakuasi Korban - Petugas mengevakuasi korban meninggal dalam ritual pengobatan malam Jumat di Danau Quarry, Bogor, JUmat (14/7).
Evakuasi Korban - Petugas mengevakuasi korban meninggal dalam ritual pengobatan malam Jumat di Danau Quarry, Bogor, JUmat (14/7). (Istimewa)

Suasana duka menyelimuti rumah MDR atau David (20) di Gunungcabe, Desa Cipinang, Kecamatam Rumpin, Bogor, Jumat (14/7).

Para kerabat dan tetangga berkumpul di rumah keluarga David yang hilang setelah tenggelam ini. Suasana ini pun diwarnai suara isak tangis sejumlah keluarga, bahkan beberapa di antaranya jatuh pingsan.

Menurut salah satu anggota keluarga, Endang, korban awalnya sakit kemudian ada yang menyarankan untuk menjalani pengobatan alternatif. Korban bahkan diantar keluarga sampai menggunakan lima motor untuk pengobatan tersebut yang ternyata berupa mandi di danau.

"Mungkin (danau) terlalu dalam, atau gimana, ya udah nasib lah," kata Endang.
Sementara dua korban tenggelam lainnya, kata Endang, juga masih kerabat keluarga yang saat kejadian memegangi korban di area danau.

Sementara itu, Mudrikah, ayah korban terpantau terkulai lemas di teras rumah. "Hampura bapak (Maafkan ayah)," kata Mudrikah sambil terkulai lemas dan ditenangkan oleh kerabatnya.

Endang mengatakan bahwa sebelum kejadian, David berobat ke pengobatan alternatif di Cigudeg diantar keluarganya sebanyak 5 motor termasuk ayahnya pada Kamis (13/7) malam.

David, anak kedua dari empat bersaudara ini diantar keluarganya dengan harapan bisa sembuh dari penyakit gangguan kejiwaannya. "Katanya dimandiin, dicelupin tujuh kali katanya. Tapi ya mungkin terlalu dalam, danaunya mungkin begini ada coglak (lubang)," kata Endang.

"Masih saudara semua (para korban)," kata Endang.

Pasca ritual maut, pintu masuk ke Danau Quarry dipasang garis polisi. Tak ada seorang pun yang boleh masuk ke dalam area danau tersebut. Sebab, danau yang terbentuk bekas aktivitas pertambangan itu terbukti berbahaya. Setelah ketiganya dibawa ke rumah duka di Desa Cipinang, dan di lokasi sudah tidak ada lagi petugas yang bersiaga di lokasi.

Menurut keterangan warga setempat, Acong, danau tersebut terbentuk dari bekas galian tambang. Ia mengaku tak mengetahui bahwa danau tersebut memiliki manfaat untuk menyembuhkan penyakit. "Kita juga enggak tau (sakral), mungkin itu kepercayaan dia," ujarnya.

Ia mengungkapkan, kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. "Baru pertama kali (orang tenggelam). Kalau dalemnya bisa sampai 30 meter," jawabnya.

Acong mengatakan, danau tersebut hanya digunakan sebagai area memancing, tak lebih dari itu. "Warga sini cuma mancing aja, banyak ikannya waktu itu ditebar ikan," pungkasnya. (tribun network)


Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved