Berita Jembrana

Tugu Perjuangan Pebuahan Terancam Hilang, Dinsos Jembrana Akui Belum Ada Anggaran Penanganan

Tugu Perjuangan Pebuahan Terancam Hilang, Dinsos Jembrana Akui Belum Ada Anggaran Penanganan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Ist
Kondisi tugu perjuangan di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana yang terancam hilang dihantam ombak karena abrasi, Minggu 16 Juli 2023. 

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam hal ini Dinas Sosial belum mengambil langkah penanganan terkait monumen perjuangan di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

Padahal, monumen tersebut terancam hilang tergerus abrasi karena saat ini lokasinya sudah berada di bibir pantai. 

"Untuk sementara dibiarkan dulu," kata Kepala Dinas Sosial Jembrana, dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata saat dikonfirmasi, Senin 17 Juli 2023.

Dia mengungkapkan, pihaknya belum berani berkomentar banyak terkait upaya penanganan tonggak sejarah di Jembrana tersebut. Sebab, pihaknya mengaku belum memiliki anggaran. 

"Sementara belum (penanganan). Masih ada program prioritas yang memerlukan anggaran. Tapi kami akan tetap upayakan," katanya. 

Disinggung mengenai koordinasi dengan warga setempat untuk menggarap tanggul atau penahan sementara agar tugu perjuangan tersebut tidak tersapu ombak? mantan Kepala Dinas Kesehatan Jembrana tersebut mengaku masih belum.

Sebab, pembuatan tanggul atau penahan ombak sementara pastinya memerlukan anggaran. 

"Membuat tanggul kan juga butuh anggaran. Nanti kita upayakan dan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk dengan warga setempat," tandasnya. 

Untuk diketahui, Tugu Perjuangan Pebuahan kian terancam lenyap.

Sebab, monumen perjuangan yang terletak di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana itu semakin tergerus abrasi.

Baca juga: Sengketa Tanah Pura Dalem Desa Adat Kelecung, Puluhan Warga Geruduk PN Tabanan

Jika dulunya berjarak 50 meter dari bibir pantai, saat ini tugu perjuangan itu sudah di bibir pantai. Jika tak segera ditangani, monumen tersebut bakal tergerus abrasi. 

Menurut informasi yang diperoleh, monumen perjuangan untuk mengenang zaman kemerdekaan tersebut merupakan tonggak sejarah peristiwa perang laut pendaratan pertama Pasukan Makardi pada tanggal 4 April 1946.

Selain kondisinya terancam hilang, kondisi bangunannya juga kurang perhatian. Terlihat bendera yang mengelilingi bagian atas tugu juga sudah robek nan kusam.

Kelian Banjar Pebuahan, Kanzan menuturkan, sebelum terjadinya abrasi parah, lokasi monumen perjuangan tersebut dulunya jauh dari bibir pantai. Jaraknya sekitar 50 meter.

Namun saat ini sudah berada di bibir pantai. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved