Berita Bali

Urban Farming Desa Padangsambian Klod Dijadikan Contoh, BRI Serahkan Bantuan Juga Gandeng IWABRI

Salah satu yang gencar digaungkan adalah penataan lingkungan/ kawasan hijau, dan pengelolaan sampah berbasis sumber secara terintegrasi.

Istimewa
Hasil urban farming di Desa Padangsambian Klod, Denpasar, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM -  Isu lingkungan saat ini masih menjadi topik hangat, yang memerlukan penanganan mendesak dari semua pihak.

Berbagai permasalahan lingkungan muncul, seiring tingginya pertumbuhan penduduk, khususnya di perkotaan.

Salah satu yang gencar digaungkan adalah penataan lingkungan/ kawasan hijau, dan pengelolaan sampah berbasis sumber secara terintegrasi.

Menyikapi hal tersebut, melalui Program BRI Peduli Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, BRI menggagas Program Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming) yang bertajuk BRINITA (BRI Bertani di Kota) yang dihelat secara nasional.

Baca juga: Sapi Warga Mati Mendadak Positif Rabies, Keluarkan Liur Berlebih, Agresif Lalu Mati, Ini Dugaannya!

Baca juga: Dokter Obesitas Hingga Asam Urat Akut, Widi Adnyana Dievakuasi Pakai Sky Lift di Buleleng 

Hasil urban farming Desa Padangsambian Klod Denpasar Bali.
Hasil urban farming Desa Padangsambian Klod Denpasar Bali. (Istimewa)

Program ini memiliki konsep sebagai usaha pertanian, yang dilakukan diperkotaan dengan mengoptimalkan lahan yang dimiliki sehingga bermanfaat dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Tujuannya untuk mengembangkan lokasi padat penduduk, menjadi lebih baik dari sisi lingkungan dan kesehatan.

Sehingga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat, dan menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan edukasi dan wisata.

Pada program ini, BRI juga menggandeng Ikatan Wanita BRI (IWABRI) sebagai pendamping.

“Regional Office BRI Denpasar yang mewilayahi Bali-Nusa Tenggara, telah melaksanakan program ini mulai bulan Mei 2023 di Jalan Pura Duwe, Lingkungan Banjar Batu Bolong, Desa Padangsambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.

Bekerjasama dengan Pemerintah Desa Padangsambian Klod, Yayasan Al Hikmah Joglo, dan ibu-ibu Kelompok Hidroponik Joglo.

Bantuan yang diberikan berupa pembuatan instalasi hidroponic, pembangunan green house & aquaponic, pembuatan vertical garden, pembangunan 2 (dua) unit gapura, bantuan bibit tanaman, serta pelatihan dan pendampingan Hidroponic,”ujar Recky Plangiten Regional CEO BRI Denpasar saat ditemui disela-sela acara penyerahan bantuan tersebut pada 17/07/2023.

Selain Program Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming), pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan Sarana dan Prasarana Pengolahan Sampah Organik kepada Yayasan Al Hikmah Joglo yang memiliki semangat yang sama untuk menyelesaikan masalah sampah organik secara terintegrasi.
Selain Program Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming), pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan Sarana dan Prasarana Pengolahan Sampah Organik kepada Yayasan Al Hikmah Joglo yang memiliki semangat yang sama untuk menyelesaikan masalah sampah organik secara terintegrasi. (Istimewa)

Selain Program Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming), pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan Sarana dan Prasarana Pengolahan Sampah Organik kepada Yayasan Al Hikmah Joglo yang memiliki semangat yang sama untuk menyelesaikan masalah sampah organik secara terintegrasi.

Bantuan ini merupakan hal yang tidak terpisahkan, dan menjadi satu kesatuan ekosistem dengan Program Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming).

Adapun bantuan diberikan kepada Yayasan Al hikmah Joglo berupa 1 set Mesin pencacah sampah organik, 100 pcs tong eco enzym, 2 pcs timbangan, 5 pcs pisau, 3 pcs tong POC, 1 set rumah magot, 5 set rak magot, dan 3 pcs bak komposter.

“Bantuan penataan lingkungan (ekosistem urban farming) kami harapkan dapat menjadi role model penataan lingkungan/ kawasan hijau diperkotaan sehingga akan ada lebih banyak lagi kawasan hijau lainnya, yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat positif secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan bagi masyarakat.

Selain itu, bantuan sarana dan prasarana pengolahan sampah organik melalui Yayasan Al Hikmah Joglo, kami harapkan dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibawa ke TPA dan menggugah kesadaran masyarakat untuk mau memilah dan mengolah sampahnya sendiri di rumah tangga,”papar Recky.

Komitmen BRI dalam penataan lingkungan dan pengelolaan sampah, sebelumnya telah dilakukan di berbagai tempat.

Diantaranya, memberikan bantuan Urban Farming bagi Kelompok Wanita Tani Kota Pala di Desa Dauh Peken Tabanan, melakukan penataan Kali di Tukad Empelan Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, memberikan bantuan sarana dan prasarana penunjang TPS 3R Uma Asri di Desa Ubung Kaja dan TPS 3R Sadu Kencana di Desa Dauh Peken Tabanan, dan masih banyak lagi.

Selain di bidang lingkungan, BRI juga memberikan bantuan di bidang lainnya seperti bantuan sarana dan prasarana umum, bantuan kesehatan, bantuan sarana ibadah, bantuan sosial dalam rangka pengentasan kemiskinan, bantuan pendidikan, bantuan kepada korban bencana alam, dan bantuan lainnya untuk kepentingan masyarakat umum. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved