Berita Denpasar

Ajak Peduli Ekosistem Laut, Pesona Indah Ice Carving di AstraPay Amrta Sagara SVF ke-16 2023

Amerta itu artinya penghidupan atau kehidupan, segara itu laut. Jadi kita ambil penghidupan yang bersumber dari lautan.

Istimewa
Pay Amrta Sagara Segara Village Festival ke-16 2023, menampilkan Ice Carving. Seniman asal Sanur Ida Bagus Gede Astawa, menerangkan konsep garapan AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival Tahun 2023, sesuai judul Amerta Sagara. Amerta itu artinya penghidupan atau kehidupan, segara itu laut. Jadi kita ambil penghidupan yang bersumber dari lautan. 

TRIBUN-BALI.COM - AstraPay Amrta Sagara Segara Village Festival ke-16 2023, menampilkan Ice Carving.

Seniman asal Sanur Ida Bagus Gede Astawa, menerangkan konsep garapan AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival Tahun 2023, sesuai judul Amerta Sagara.

Amerta itu artinya penghidupan atau kehidupan, segara itu laut. Jadi kita ambil penghidupan yang bersumber dari lautan.

Apapun yang ada di lautan, karena kita di desa pesisir pantai penduduk asli dulu nelayan.

"Ditampilkan ikan penyu koral, kehidupan ikan tidak lepas dari koral. Pesan saya taruh penyu di atas, dia minta perlindungan," katanya dalam siaran pers Minggu, 23 Juli 2023.

Baca juga: Tiga Ekor Anak Babi Milik Sukawati Digondol Maling

Baca juga: Kantong Baris Ikutsertakan Wisatawan di Festival Jatiluwih IV

Pay Amrta Sagara Segara Village Festival ke-16 2023, menampilkan Ice Carving.

Seniman asal Sanur Ida Bagus Gede Astawa, menerangkan konsep garapan AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival Tahun 2023, sesuai judul Amerta Sagara.

Amerta itu artinya penghidupan atau kehidupan, segara itu laut. Jadi kita ambil penghidupan yang bersumber dari lautan.
Pay Amrta Sagara Segara Village Festival ke-16 2023, menampilkan Ice Carving. Seniman asal Sanur Ida Bagus Gede Astawa, menerangkan konsep garapan AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival Tahun 2023, sesuai judul Amerta Sagara. Amerta itu artinya penghidupan atau kehidupan, segara itu laut. Jadi kita ambil penghidupan yang bersumber dari lautan. (Istimewa)

 

Karena habitatnya semakin sedikit, biar kita tidak seenaknya konsumsi hanya memenuhi kebutuhan perut semata.

Ajak masyarakat lebih peduli pada ekosistem laut, kalau tidak ada koral ikan tidak ada.

"Seniman yang terlibat saya sendiri, sekian tahun ajak adik-adik biar dia terbiasa ikut. Seniman yang tangguh paling 3 orang.

Proses karya 2 jam, kesulitan es. Itu dingin, cepat cair, licin, renyah gampang patah, salah bacok patah, sulit. Tadi buat rumput laut pecah, ada teknik khusus, tidak boleh bablas,beda dengan kayu," disela-sela Ice Carvingnya.

"Judul karya sesuai tema, semua ikan, Amerta Sagara penghidupan dari lautan. Angin berpengaruh juga, es rentan angin, sejam saja habis ini. Show, esnya saja Rp 10 juta, total Rp 20 juta. Es khusus ukuran gede, clean. Bertahan 5 menit, dalam lomba buat sesulit mungkin,"imbuhnya.

Ice Carving yang selama ini hadir merias malamnya, SVF menjadi pesona tersendiri diantara kerumunan pengunjung yang menikmati suguhan musik dan atraksi budaya di atas panggung.

Sementara, Ketua Panitia AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival ke-16 menyatakan potensi berkesenian masyarakat Sanur memang sangat luar biasa dari ragam seni termasuk Ice Carving yang telah menjadi identitas Desa Sanur.

Melalui SVF, seniman diberikan ruang untuk berekspresi sekaligus menunjukkan kehebatan mereka dihadapan publik.

"Ice Carving oleh seniman Sanur Ida Bagus Gede Astawa, telah membuktikan kehebatan pemahat es Sanur, dan terus hadir memberikan suguhan yang terbaik bagi pengunjung SVF," sebutnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved