Berita Jembrana
Pemkab Jembrana Akui Tak Ada Anggaran, Usulkan Bangun Jembatan Blimbingsari ke BKK Provinsi Bali
Pemkab Jembrana Akui Tak Ada Anggaran, Usulkan Bangun Jembatan Blimbingsari ke BKK Provinsi Bali
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Pemkab Jembrana melalui Dinas PUPRPKP mengakui belum bisa melakukan perbaikan jembatan di Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya yang putus total akibat bencana alam pada Oktober 2022 lalu.
Mengingat anggaran yang diperlukan untuk membangun ulang jembatan tersebut cukup besar, yakni Rp1,2 Miliar.
Pemerintah sudah mengusulkan anggaran ke Pemerintah Provinsi Bali agar memperoleh bantuan keuangan khusus (BKK).
"Semua kerusakan infrastruktur sudah mita usulkan pascabencana Okrober 2022 lalu," kata Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana, I Wayan Sudiarta saat dikonfirmasi.
Dia menjelaskan, untuk penanganan jembatan di Desa Blimbingsari tersebut bakal dibangun jembatan baru dengan konsep lebih bagus.
Mengingat jembatan tersebut merupakan akses berbagai lokasi seperti menuju obyek wisata, akses utama masyarakat setempat, serta akses menuju tempat ibadah.
"Untuk bangun lagi, kebutuhan anggaran sekitar Rp1,2 Miliar. Aemoga bisa terwujud. Kita juga sudah usulkan agar mendapat BKK Provinsi Bali nantinya," jelasnya.
Sudiarta mengatakan, masyarakat agar bersabar terlebih dahulu. Masyarakat bisa menggunakan jalur alternatif untuk sementara waktu.
Baca juga: 150 Orang Ikuti Santrian Yoga Festival di AstraPay Sanur Village Festival ke-16 2023
Sebelumnya, warga Desa Belimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana menunggu kepastian pembangunan kembali jembatan tersebut.
Sebab, sejak putus total pada bencana yang terjadi 16 Oktober 2022 lalu tak kunjung diperbaiki.
Setidaknya, sudah 9 bulan lamanya warga terpaksa mengandalkan jembatan alternatif berbahan kayu yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki.
Padahal, jembatan tersebut merupakan akses berbagai kepentingan.
Seperti untun akses utama masyatakat setenpat, menuju destinasi wisata, kemudian menuju tempat ibadah.
"Sampai saat ini jembatan swadaya masih digunakan. Peruntukannya hanya untuk pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Sedangkan mobil harus melalui jalur alternatif yang memang jaraknya cukup jauh," ungkap Perbekel Desa BlimbingsariI, Made John Ronny saat dikonfirmasi, Jumat 21 Juli 2023.
Dia melanjutkan, pihaknya sejatinya sudah mengusulkan proposal perbaikan jenbatan akses utama masyarakat tersebut ke pemerintah daerah.
Namun begitu, belum informasi pasti mengenai perbaikannya. Mengingat jalan tersebut adalah kewenangan kabupaten.
"Sudah kita usulkan tapi sampai saat ini belum ada kejelasan informasi mengenai pembangunan jembatan tersebut," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.