Polisi Tembak Polisi
Update Kasus Penembakan Polisi Antar Polisi di Bogor, Tolak Bisnis Senpi Ilegal Diduga Jadi Pemicu
Kasus penembakan polisi antar polisi di Bogor menguak fakta mengejutkan usai orangtua dari korban mengungkapkan soal adanya bisnis senpi Ilegal
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kasus penembakan polisi antar polisi di Bogor menguak fakta mengejutkan usai orangtua dari korban mengungkapkan soal adanya bisnis senpi Ilegal.
Ayah korban Y Pandi menduga, anaknya Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) Sirage meninggal dunia akibat menolak ajakan kedua tersangka untuk ikut dalam perdagangan senjata api (senpi) illegal.
Tak hanya itu, usai menolak menjalani tawaran bisnis senjata api ilegal tersebut, tersangka dan korban juga terlibat cekcok.
Meskipun tidak mengetahui secara detail namun ayah korban mendapatkan informasi ini dari pihak penyidik yang sudah melakukan penyidikan terhadap para tersangka.
Baca juga: IPW: Kasus Tewasnya Bripda Ignatius Bukti Langkah Cepat Polisi Tanpa Tunggu Viral
"Anak saya tidak pernah bercerita tentang senpi tetapi menurut keterangan dari tim penyidik saat kami berada di Jakarta kemarin," ujar Y Pandi dikutip dari wawancara Kompas TV, Kamis (27/7/2023).
Y Pandi juga membenarkan soal adanya cekcok yang terjadi diantara pelaku penembakan dan korban perihal penjualan senjata api ilegal tersebut.
"Mereka memberi keterangan bahwa sempat cekcok ketika senior ini mungkin menawarkan bisnis senpi ilegal kepada anak saya tetapi mungkin barangkali anak saya menolak," tutur dia.
Ayah IDF mengatakan bahwa senjata ilegal yang dibawa oleh kedua tersangka meledak dan mengenai sang anak sehingga korban meninggal ditempat.
"Karena dia (IDF) takut dan tahu barang itu ilegal sehingga barangkali IDF tidak berani dan tidak lama kemudian di pelaku ini mengambil senpi di tasnya dan itu meledak mengenai leher anak saya,yang tembus di bawah telinga sampai tembus ke dinding," jelas dia.
Masih dari informasi penyidik, senior yang mendatangi anaknya pada malam kejadian adalah berjumlah tiga orang.
Baca juga: Terjadi Lagi! Polisi Tembak Polisi di Bogor, Bripda Ignatius Dwi Frisco Dinyatakan Meninggal
"Keterangan tim penyidik Densus 88 bahwa ketika senior ini datang ke flatnya dan menawarkan senjata barangkali, mungkin yang tadi saya ceritakan bahwa di situ terjadi cekcok ya mungkin karena anak-anak menolak atau apa sehingga terjadi cekcok," terang dia.
Sampai saat ini, Y Pandi belum mengetahui berapa tersangka yang telah ditetapkan dalam kasus memilukan ini.
Anak Sekretaris Inspektorat Kabupaten Melawi ini disemayamkan pada Selasa, 25 Juli 2023 di rumah duka, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.
Ia kemudian dimakamkan pada Rabu 26 Juli 2023.

Awal Kasus Polisi Tembak Polisi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.