Berita Bangli

Debit Sumber Air di Hutan Mengecil, Warga Pancardawa Jembrana Kekeringan Sejak 2 Pekan Lalu

Warga Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana kekeringan sejak dua pekan lalu.

|
tangkap layar tribun bogor
ILUSTRASI Krisis Air - Debit Sumber Air di Hutan Mengecil, Warga Pancardawa Bangli Kekeringan Sejak 2 Pekan Lalu 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Warga Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana kekeringan sejak dua pekan lalu.

Dari 450 kepala keluarga (KK) yang tinggal di di lingkungan tersebut, sekitar 200 KK mengalami krisis air bersih.

Kini mereka terpaksa memakai air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Joko Target Bobol 40 Persen Suara! Yakin Prabowo Efect Untuk Gerindra Bangli, PDIP Tak Mau Kalah

Polres Jembrana membantu penyaluran air bersih dengan mobil water canon. Polisi mengirim 4.000 liter air ke kawasan tersebut.

Kepala Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, I Putu Partika Yasa mengatakan, krisis air bersih ini memang terjadi setiap musim kemarau. Kata dia, debit sumber air bersih di hutan mengecil saat musim kemarau.

Baca juga: Anggaran BBM DLH Bangli Tak Cukupi Operasional Setahun, Kurang Rp200 juta

"Sebagian besar warga di sini bergabung di kelompok air sehingga ketika debit air di sumber air mengecil, praktis kesulitan air. Ini memang kerap terjadi saat musim kemarau," demikian jelas Partika Yasa, Senin (14/8/2023).

Dia melanjutkan, selama masa krisis air bersih, warga setiap hari harus ke sungai. Saat ini ada warga yang sedang menjalankan upacara, pihaknya berupaya untuk meminta bantuan ke Polres Jembrana.

Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, 4.000 liter air disalurkan dalam satu kali kiriman.

Baca juga: 60 Calon Paskibraka Dikarantina di RSJ Bangli, Tidak Boleh Bawa Handphone Masuk!

"Memang ada program untuk membantu krisis air. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan kepada warga," katanya.

Ia menginformasikan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih agar meneruskan informasi atau melaporkan ke petugas. "Kami harap ketika ada yang melapor akan langsung kami bantu," tandasnya.

Kekeringan juga mulai melanda Karangasem. Air hujan yang ditampung di bak bernama cubang kian menipis. Kelian Banjar Tanah Barak, Desa Seraya Timur, Karangasem, Made Putra mengungkapkan, pasokan air warga menipis sejak bulan Juli kemarin.

Baca juga: Vaksinasi Rabies di Bangli Mencapai 74 Persen, Simak Berita Selengkapnya!

Hujan sudah tak turun lagi dan otomatis warga tak bisa mengisi cubang.

"Kalau sumber air di pemandian Kanakan masih banyak. Masyarakat jarang ambil air ke sana karena letaknya jauh. Sementara ini warga masih punya stok air hujan," ujar Made Putra, belum lama ini.

Warga sudah mulai mengirit pemakaian air karena khawatir kekurangan.

"Cadangan air di Kayuhan (pemandian) Kanakan masih ada. Kemarin saya mengecek ke sana sambil cari pakan ternak. Tapi jaraknya lumayan jauh, dua kilometer," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved