Berita Badung

Peternak Babi Gigit Jari, Harga Babi Anjlok, Ditengah Harga Pakan Yang Melambung Tinggi

Peternak Babi Gigit Jari, Harga Babi Anjlok, Ditengah Harga Pakan Yang Melambung Tinggi

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TB/Istimewa
Ketua GUPBI Bali Ketut Hary Suyasa 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Peternak babi di Bali kini mengeluh karena harga babi yang cendrung menurun.

Hal itu pun membuat mereka berpotensi mengalami rugi total.

Apalagi saat ini harga pakan juga melambung tinggi, sehingga peternak babi gigit jari.

Hal itu pun dibernarkan Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali, I Ketut Hari Suyasa.

Pihaknya mengaku semua peternak kecil kini mengeluh akan harga babi dan pakan babi yang tidak sebanding.

"Harga babi turun sudah terjadi dari sebelum hari raya Galungan. Namun kita berusaha menaikkan saat hari raya, agar para peternak bisa tersenyum lega," ucapnya Jumat 27 Agustus 2023.

Pihaknya mengaku harga babi kini masih dibawah angka rata-rata.

Bahkan harga babi masih stagnan diangka Rp 30 ribu/kg sampai Rp 33 Ribu/Kg. 

"Jauh dari harga normal atau kembali modal. Minimal dengan harga pakan naik, harga babi semestinya Rp 40 ribu/kg," ucap Suyasa.

Baca juga: VIRAL di Medsos! Guide di DTW Tanah Lot Tabanan Bukan Warga Lokal Bali, Simak Berita Selengkapnya!


Pihaknya mengaku keluhan peternak ini tidak bisa diselesaikan sebelum ada campur tangan pemerintah. Mengingat pemangku kebijakan adalah pemerintah.

"Masalah ini saya sudah koordinasikan dengan pemerintah khususnya dinas Perternakan Provinsi Bali. Namun belum ada solusi, mengingat tidak bisa mengambil keputusan langsung," ucapnya.

Pihaknya berharap pemerintah hadir dan menentukan harga atau penetapan harga babi. Sehingga peternak di bawah tidak takut untuk memelihara babi.

"Karena harga pakan jauh tinggi, jadi peternak kecil takut memelihara babi lagi. Apa lagi sebelumnya diserang dengan isu virus ASF itu," jelasnya.

Lebih lanjut, pria asal Abiansemal Badung itu mengaku bahwa realita di lapangan babi bali sangat banyak dikirim ke luar. 

Hanya saja kini tidak setara dengan penjualan dengan pemeliharaan yang dilakukan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved