Gempa Bumi

Gempa Bumi M7,4 di Laut Jawa Terasa Sampai ke Bali, Warga Bangun Subuh karena Saking Kerasnya

Gempa tektonik mengguncang wilayah Laut Jawa (sebelah utara Lombok), Selasa (29/8) sekitar pukul 02.55.32 WIB. Getaran gempa ini terasa.

Pixabay
Gempa tektonik mengguncang wilayah Laut Jawa (sebelah utara Lombok), Selasa (29/8) sekitar pukul 02.55.32 WIB. Getaran gempa ini pun terasa hingga Pulau Bali. 

Setelah goyangan gempa agak mereda, Aleksander sekeluarga kemudian masuk rumah dan mencari informasi dari internet tentang lokasi gempa dan magnitudonya. Setelah mengetahui informasi tentang gempa dan membagikan tangkapan layar (screen shot) dari BMKG ke beberapa grup WhatsApp (WA), Aleksander dan keluarga kemudian masuk ke kamar masing-masing dan tidur kembali.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,94° LS ; 116,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 Km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 525 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam (Deep Focus) akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal).

Gempabumi ini dirasakan di Kuta dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Karangkates III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Trenggalek II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” imbuhnya.

Daryono menambahkan hingga pukul 03.22 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan Magnitudo M6,1 dam M6,5. (weg/zae/ka7/nip)

 

(Sidebar)

BMKG: Empat Getaran Susulan

BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat empat kali getaran susulan terjadi seusai gempa di kawasan utara Lombok, Nusa Tenggara Barat, terjadi dengan magnitudo (M) 7,1 pada Selasa (29/8) dini hari.

"Gempa susulan sampai dengan 29 Agustus 2023 pukul 09.00 WITA terjadi 4 gempa susulan. Magnitudo terbesar M6,5 dan terkecil M3,2," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Selasa (29/8).

Daryono juga memutakhirkan informasi yang pada awalnya adalah gempa di kawasan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan M 7,4, menjadi gempa Laut Jawa utara Lombok M 7,1.

Ia mengatakan, informasi awal merupakan informasi cepat yang harus disebarluaskan kepada masyarakat sebagai peringatan. Informasi cepat bukanlah informasi final, namun harus disebar secara cepat oleh BMKG.

"Info cepat itu belum final, tapi harus disebar BMKG. Harus, karena SOP (standar operasional dan prosedur), karena BMKG merupakan lembaga peringatan dini tsunami, bukan sekedar lembaga info gempa," ujar dia.

Selain itu, info cepat disebarkan dalam kondisi berlangsung guna keselamatan masyarakat. Sehingga nantinya, ada perubahan informasi mengenai magnitudo dan kedalaman yang masih terus terjadi. (ant)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved