Berita Buleleng
Yusup Curi Ponsel Untuk Pulang Kampung, Ini Kata Kasat Reskrim Polres Buleleng
Yusup Maulana (25) kini harus berurusan dengan polisi. Pria asal Kabupaten Kerawang, Jawa Barat mencuri ponsel milik seorang bocah usia delapan tahun.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Yusup Maulana (25) kini harus berurusan dengan polisi. Pria asal Kabupaten Kerawang, Jawa Barat mencuri ponsel milik seorang bocah usia delapan tahun. Hasil curian digunakan oleh Yusup untuk pulang ke kampung halaman.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Picha Armedi pada Rabu (30/8) mengatakan Yusup ditangkap pada Minggu (27/8) kemarin saat sedang berada di terminal Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Ia ditangkap saat hendak pulang ke Kerawang.
Penangkapan ini dilakukan lantaran pada 27 Agustus lalu, Yusup mencuri ponsel milik seorang bocah insial MF (8) asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Yusup mencuri ponsel tersebut, dengan modus meminjam ponsel korban. Agar korban bersedia meminjamkan ponselnya, Yusup mengiming-imingi akan membelikan paket kuota internet untuk korban.
Baca juga: TPPO Seperti Gunung Es! Simak Kata Ketua DPRD Bangli Tentang PMI
Baca juga: Desa Harus Anggarkan Dana Rabies! 49 dari 51 Desa di Jembrana Bentuk Tim, Yakini Perdes & Pararem

Apesnya saat ponsel diberikan, Yusup langsung kabur menggunakan motornya dengan membawa ponsel milik korban. Selanjutnya ponsel korban digadaikan ke salah satu rekannya, hingga membuat korban mengalami kerugian Rp 2,6 juta. Hasil gadaian kemudian digunakan oleh Yusup untuk membeli tiket bus, pulang ke kampung halamannya.
"Selama berada di Bali, tersangka bekerja sebagai buruh bangunan. Kami tangkap dia hari Minggu saat sedang berada di terminal, hendak pulang ke kampung halamannya. Sejauh ini dia baru satu kali melakukan tindakan pencurian," terang AKP Picha.
Akibat perbuatannya, Yusup pun harus mengurungkan niatnya untuk pulang ke kampung halaman. Pria bertato itu dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang Pencurian atau Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. (*)
JENAZAH Boss Cengkeh Digali Lagi, Jadi Korban Pembunuhan Buruh Serabutan di Sukasada Buleleng |
![]() |
---|
GA & WA Berhenti sebagai PPPK, Dinilai Timbulkan Kegaduhan Pasca Mencuatnya Dugaan Perselingkuhan! |
![]() |
---|
BIKIN Gaduh Pasca Dugaan Kasus Selingkuh, GA & WA Diberhentikan Sebagai PPPK, Dinilai Bikin Gaduh |
![]() |
---|
KUBURAN Parmi Dibongkar, Jenazah Hendak Diperiksa, Dugaan Adanya Kekerasan di Sukasada Buleleng! |
![]() |
---|
WARGA GEMPAR! Kuburan Ketut Parmi di Sukasada Buleleng Dibongkar, Terungkap Kronologi Pembunuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.