Pilpres 2024
Soal Nama Baru Koalisi Pendukung Prabowo, SMRC Sebut Tak Berdampak Dukungan Publik ke Ganjar
Baru-baru ini peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad memberikan penilaiannya terkait perubahan nama koalisi partai
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Baru-baru ini peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad memberikan penilaiannya terkait perubahan nama koalisi partai politik pendukung Prabowo dari Koalisi Kebangsaan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Menurut Saidiman, perubahan nama tersebut tidak akan berpengaruh terhadap dukungan publik pada bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo.
Munurut analisis Saidiman, bahwa duplikasi nama koalisi Jokowi di Pilpres 2019 yang dilakukan parpol koalisi pendukung Prabowo, justru bakal menjadi bumerang bagi kubu Prabowo.
Baca juga: Jokowi Kagumi Sekolah Gratis Rintisan Ganjar, Akan Diterapkan Nasional
"Saya duga ini tidak akan terlalu punya pengaruh pada dukungan publik untuk Ganjar Pranowo. Bahkan duplikasi nama koalisi partai-partai pendukung Jokowi 2019 ini bisa menjadi bumerang untuk kubu Prabowo," kata Saidiman dikutip Tribun Bali dari laman Tribunnews.com, Kamis (31/8/2023).
Seperti diketahui koalisi pengusung dan pendukung pencapresan Prabowo Subianto berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Perubahan nama itu dilakukan pasca-bergabungnya PAN dan Golkar.
Padahal sebelumnya Gerindra-PKB telah menjalin kesepakatan dan membentuk Koalisi Kebangsaan Indonesia Raya (KKIR).
Nama koalisi baru tersebut diidentikkan dengan kedekatan koalisi dengan Presiden Jokowi.
Hal itu karena nama koalisi, identik dengan nama koalisi Jokowi di Pilpres 2019 dan nama kabinet pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi yaitu Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Demi Jokowi, Prabowo Ubah Nama Koalisi Menjadi Indonesia Maju
Karena itu, Saidiman menduga bahwa alih-alih nama koalisi akan semakin mendekatkan diri pada Jokowi, namun justru bisa menunjukkan miskinnya kreativitas pendukung Prabowo.
Tidak heran menurutnya, jika ada kesan bahwa Prabowo sebagai pemimpin yang tegas dan independen, akan luruh dengan tindakan duplikasi nama Indonesia Maju yang digunakan untuk penamaan koalisi.
"Kesan sebagai pemimpin yang tegas dan independen yang merupakan kualitas personal yang selama ini juga diusung oleh Prabowo bisa luruh karena duplikasi mentah-mentah nama dan slogan yang pernah dipakai partai-partai pendukung Jokowi 2019," tegasnya.
Saidiman menilai duplikasi nama koalisi Jokowi di Pilpres 2019 justru menunjukkan bahwa koalisi Prabowo tidak kreatif dan terlihat menjadi 'pengikut buta' pada Jokowi.
Padahal, hal yang perlu diingat adalah salah satu karakter Jokowi adalah orisinalitas.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nama Baru Koalisi Indonesia Maju Tak akan Berpengaruh terhadap Dukungan Publik kepada Ganjar Pranowo
Saiful Mujani Research and Consulting
SMRC
Saidiman Ahmad
Koalisi Kebangsaan Indonesia Raya
Koalisi Indonesia Maju
Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto
MK Tolak Permohonan Kubu 01 dan 03, Anies-Imin Menghormati, De Gadjah: Ini Kehendak Rakyat |
![]() |
---|
De Gadjah: Ini Kehendak Rakyat! MK Tolak Permohonan Kubu 01 dan 03 Gugatan Pilpres |
![]() |
---|
SENGKETA Pilpres 2024! MK Tolak Gugatan Kubu 01 & 03, Prabowo Bakal Segera Temui Mega, Ada Apa? |
![]() |
---|
TOLAK Permohonan Kubu 01 & 03, De Gadjah Sebut Kehendak Rakyat, Tuhan Merestui dan Semesta Mendukung |
![]() |
---|
KPU Siap Terima Apapun Putusannya! Sidang Sengketa Pilpres, Prabowo-Gibran Dipastikan Tidak Hadir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.