Mesin Lift di Ayu Terra Resort Ubud Baru Diganti Maret 2023 Lalu, Polda Bali Sisir Kembali TKP

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Adanya tragedi lift maut di Ubud, menjadi atensi semua pihak, apalagi sampai menyebabkan korban jiwa. 

Polda Bali menjelaskan, mesin lift di Ayu Terra Resort Ubud, Gianyar, Bali baru beberapa bulan diganti.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, mesin lift itu diganti pada Maret 2023 lalu.

Kendati ada pergantian mesin, lift di Ayu Terra Resort Ubud dikatakan telah terpasang sejak tahun 2019 silam.

Baca juga: 2 Jaksa Ditunjuk Tangani Kasus Persetubuhan Bocah, Pengalaman Tangani Perkara Kekerasan Anak

Baca juga: Rupiah Menguat 2 Persen! Bank Indonesia Sebut Ekonomi Kini Bertumpu Pada Negara Berkembang

Baca juga: Buronan Interpol Asal Rusia Ditahan di Polda Bali, Terkuak Saat Mengurus Perpanjangan Visa!

“Lift tersebut menurut informasi yang diperoleh TKP baru terpasang 2019 lalu. Sementara Ayu Terra Resort Ubud sudah beroperasi dari tahun 1997,” katanya. 

“Untuk mesin baru diganti di 2023 bulan Maret lalu,” ungkap Kabid Humas Polda Bali, Selasa 5 September 2023.

Hingga kini, Polda Bali dan Polres Gianyar terus mendalami kasus putusnya tali lift yang menyebabkan 5 nyawa melayang.

Pendalaman kasus itu dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi, menggelar reka ulang, hingga menyisir kembali TKP.

Hingga 5 September 2023, aparat kepolisian dikatakan telah memeriksa belasan saksi terkait putusnya tali lift di Ayu Terra Resort Ubud.

Mereka merupakan karyawan Ayu Terra Resort Ubud, kontraktor lift, hingga saksi ahli.

“Sampai saat ini ada tambahan lagi. Bertambah dari 11 (saksi), hari ini akan diperiksa 3 atau 4 orang lagi,” terang Kombes Pol Jansen.

Selain itu, Polda Bali juga dikatakan akan menggelar reka ulang. Hal ini dilakukan guna mengetahui penyebab putusnya tali lift di Ayu Terra Resort Ubud.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari scientific investigation.

Reka ulang uji tarik lift ini, kata Kombes Pol Jansen, dilakukan oleh Bidlabfor Polda Bali.

“Ini yang sedang didalami (penyebab putusnya tali lift). Nanti coba dilakukan uji tarik. Termasuk juga kegiatan scientific investigation. Sekarang dari Bidlabfor Polda Bali akan uji tarik,” ungkapnya kepada Tribun Bali, Selasa 5 September 2023.

Reka ulang uji tarik lift itu, akan dilakukan sesuai dengan situasi dan keadaan saat peristiwa naas tersebut berlangsung.

“Dites lagi dengan kemiringan tersebut, beban seperti tadi, akan reka ulang. Semuanya dilakukan secara scientific investigation,” imbuh Kombes Pol Jansen.

Mantan Kabid Humas Polda Kepri itu menerangkan, kemiringan lintasan lift sebesar 35 derajat, dengan ketinggian 30 meter dari tanah.

Sementara itu, panjang tali penarik lift diperkirakan sepanjang 60 meter.

“Ada kabin, penarik. Kemiringan 35 derajat. Kalau dilihat dari ketinggian dasar tanah ke atas itu kurang lebih 30 meter. Panjang talinya itu ada 60 meter,” terangnya.

Selain itu, tim yang dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Polda Bali juga dikatakan tengah melakukan penyisiran ulang di TKP.

Hal Ini dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti lain, yang selanjutnya dirangkai kembali guna memastikan pengoperasian lift telah memenuhi standar atau tidak.

“Saat ini juga tim yang dipimpin langsung pak Dirreskrimum Polda Bali sedang menyisir kembali TKP karena kerasnya hantaman tabung (lift),” katanya. 

“Banyak mungkin indikator atau barang bukti lainnya yang diperlukan untuk dirangkai kembali untuk memastikan terkait memenuhi standar atau tidak,” pungkas Kabis Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan. (*)