Berita Jembrana

Setiap Purnama dan Tilem Selalu Waswas, Komisi V DPR RI Pastikan Revitmen Dibangun 2024

Setiap Purnama dan Tilem Selalu Waswas, Komisi V DPR RI Pastikan Revitmen Dibangun 2024

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Made Prasetia
Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Jembrana, Jumat 8 September 2023. 

"Kami harap bisa segera diperbaiki, agar warga kami tidak was-was lagi ketika terjadi air pasang," harapnya.

Direktur Bina Teknik SDA Kementrian PUPR, Muhammad Rizal menuturkan, secara umum untuk penanganan abrasi di Bali khususnya Jembrana direncanakan tahun 2024 mendatang.

Di Jembrana adalah di pesisir Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru. 

Menurut data yang dipaparkan, di Bali terdapat 633,35 kilometer panjang garis pantai.

Dari jumlah tersebut yang mengalami abrasi sepanjang 215,82 kilometer dan yang sudah tertangani baru 122,14 kilometer. Sehingga yang perlu penanganan sepanjang 93,67 kilometer. 

Khusus untuk di Jembrana, dari panjang garis pantai 87,173 kilometer, yang mengalami abrasi sepanjang 21,86 kilometer dan sudah tertangani 8,93 kilometer.

Sehingga panjang pantai yang belum ditangani sepanjang 12,92 kilometer.

"Rencananya pantai Pebuahan bakal dilakukan pembangunan revitmen sepanjang 1,9 kilometer dengan pagu anggaran hampir Rp50 Miliar," ungkapnya. 

Terpisah, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, sesuai yang disampaikan Kementrian PUPR, Pantai Pebuahan bakal ditangani tahun depan.

Ini menjadi berita yang sangat baik dan ditunggu masyarakat Pebuahan, Desa Banyubiru. 

"Sesuai penyampaian Kementrian PUPR, pesisir Pebuahan akan ditangani tahun 2024. Itu dipastikan bisa berjalan dengan anggaran pagu sekitar Rp50 Miliar dan panjang 1,9 Kilometer," ungkapnya.

"Kami mohon doa, akan kita kawal agar semua berjalan," tandasnya.


Penanganan Abrasi Jadi Prioritas


Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan, terkait penanganan abrasi tersebut sifatnya single years dan dianggarkan pada 2024 mendatang. 

"Diharapkan nantinya selesai sebelum Oktober 2024 mendatang. Saya kira anggaran yang tersebut diplot sumber daya air sudah cukup tegas. Ini juga hasil dari kunjungan kerja spesifik kita yang mana juga menjadi prioritas," tandasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved