Kematian WNA di Lembongan Masih Misterius, Polisi Dalami Minuman Dekat Jenazah

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Kematian dari seorang WNA asal Belanda, Jacob Robert (53) di sebuah vila di Nusa Lembongan masih meninggalkan misteri.

Pasalnya sebelum ditemukan meninggal, WNA tersebut meninggalkan sepucuk surat yang memberi pesan akan kematiannya.

Kepolisian dari jajaran Polsek Nusa Penida, belum berani menyimpulkan penyebab kematian dari Jacob Robert.

Apakah Jacob meninggam dunia karena bunuh diri, sakit atau karena hal lainnya.

Autopsi untuk mengetahui penyebab kematian belum bisa dilakukan, karena kepolisian juga masih kesulitan dalan menghubungi pihak keluarga dari Jacob Robert.

Sampai saat ini, jenazah Jacob masih berada di RS Bali Mandara Denpasar.

"Kami belum bisa menghubungi pihak keluarganya," ujar Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, Rabu, 13 September 2023.

Namun ketika melakukan olah TKP, kepolisian menemukan minuman tidak jauh dari lokasi jenazah terbaring. Kepolisian masih melakukan pengecekan, untuk memastikan apakah minuman itu ada kaitannya dengan kematian Jacob Robert.

"Memang benar (ada minuman di dekat jenazah), kami belum periksa ke labfor. Penyelidikan masih berlangsung," jelasnya.

Jacob Robert (53) ditemukan meninggal dunia di sebuah Villa di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Selasa, 12 September 2023.

Sebelum ditemukan tidak bernyawa di villa, WNA tersebut meninggalkan sepucuk surat yang memberi pesan akan kematiannya.

Dalam surat berbahasa inggris tersebut, menyiratkan pesan tentang akhir hidupnya. Dalam surat tersebut, Jacob mengatakan jika ia sudah merencanakan hal itu sejak lama.

Baca juga: Kinerja Industri Keuangan Provinsi Bali Tetap Terjaga, OJK Sebut Tumbuh 5,6 Persen

Baca juga: Harga Telur Anjlok Saat Harga Pakan Sedang Tinggi-tingginya

Ia pun tidak bermaksud untuk menyesatkan siapapun.

Namun keinginan hidupnya, bukan keinginan kematiannya.

Ia juga meninggalkan sebuah stick USB (Flasdisk) di meja dapur, yang berisi informasi tentang kehidupannya.

Ia yakin informasi itu penting, dan ia mempersilakan untuk membukanya bagi siapaun yang membutuhkannya. (*)