Bisnis
Hadiri Dinner Roundtable FIA Region II, Presiden FIA Apresiasi Mobil-Mobil Karya Tuksedo Studio
Dibuka secara resmi siang tadi, Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik dihadiri lebih dari 70 delegasi dari 14 negara dan pembicara dari 14 klu
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Roundtable FIA (Federation Internationale De L’Automobile) Region II Kawasan Asia Pasifik diselenggarakan oleh Ikatan Motor Indonesia pada 18 hingga 19 September 2023 di Intercontinental Bali Resort, Jimbaran, Badung.
Acara tersebut merupakan pertemuan seluruh FIA Mobility Member se-Asia Pasifik yang dilaksanakan setiap tahun.
Dibuka secara resmi siang tadi, Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik dihadiri lebih dari 70 delegasi dari 14 negara dan pembicara dari 14 klub.
Pertemuan selama dua hari akan membahas keberlanjutan di sektor mobilitas di kawasan Asia Pasifik, namun juga memiliki fokus yang kuat pada keselamatan pengendara di jalan raya, komunitas, kendaraan listrik dan pariwisata.
Setelah seharian melakukan pertemuan seluruh delegasi diajak dinner atau makan malam di Tuksedo Studio.
“Malam ini kita semua berkumpul bersama disini. Tadi siang saya bilang akan kasih surprise malam dan semuany satu-satu nyalamin (menyalami founder dan co founder Tuksedo Studio,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Mobilitas IMI, Rifat Sungkar pada Senin 18 September 2023 malam di Tuksedo Studio.
Menurutnya menjadi makin spesial adalah pertama kalinya Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem hadir dalam Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik.
Baca juga: APES! Jaga Anak Opname di Buleleng, Motor Sriyeni Malah Hilang di Rumah Sakit!
Baca juga: 2 Orang Bisa Jadi Tersangka Kasus Portal Nyepi di Buleleng! Polisi Tuntas Periksa Saksi dan Ahli
Baca juga: Pemkab Karangasem Baru Bidik 12 Tower Bodong! Bertahun-tahun Berdiri Luput dari Mata Otoritas!

“Dia (Presiden FIA) datang dan dia bilang saya koleksi mobil tapi belum pernah lihat industri seperti ini (Tuksedo Studio). Jadi bangga sekali Indonesia punya industri yang di pimpin oleh Gusti dan Pak Pudjie. Disini kita tunjukin kalau Indonesia hebat dalam kerajinan,” ungkap Rifat Sungkar.
Roundtable bertajuk "Partnership for Impact" ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi antar Klub.
“Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa IMI tidak hanya menjadi ajang olahraga prestasi otomotif, namun juga mobilitas khususnya keselamatan jalan raya. Sejumlah klub FIA berkolaborasi dan bekerja sama dalam program keselamatan jalan raya,” ucap Rifat Sungkar.
IMI akan menjadi mitra strategis pemerintah dalam bidang keselamatan jalan raya.
Roundtable FIA Region II juga akan memberikan kesempatan, kepada para delegasi untuk menikmati keindahan Bali sambil disuguhi berbagai kuliner khas dan pertunjukan kesenian Bali.
Rifat Sungkarmengungkapkan bahwa para delegasi mengapresiasi mahakarya dari Tuksedo Studio ini, sebagai mobil-mobil klasik ciptaan sendiri dan sama dengan aslinya.
“Tadi Presiden FIA bilang saya punya mobil yang sama aslinya tapi chrome nya tidak sebagus ini dimana bikinnya. Dan ada beberapa juga yang tanya kalau ekspor seperti apa, dan berapa lama bikinnya,” imbuhnya.

“Kita buka mata dunia dulu tidak bisa kita mentranslate perjalanan ini menjadi sales tapi kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia itu bisa membuat suatu karya kelas dunia,” sambung Rifat Sungkar.
Sementara itu, Co Founder Tuksedo Studio Laksamana Gusti Handoko menyampaikan Tuksedo Studio bukan restoran, bukan hotel tapi kita dipercaya menjadi host atau tuan rumah dinner Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik suatu kebanggan.
“Dari tempat di sebuah desa Ketewel Gianyar yang bukan desa wisata tapi dipercaya seperti ini bagi saya sebuah kebanggaan. Acara utamanya di Jimbaran tapi jauh-jauh ke Ketewel agak gak masuk akal tapi ini bentuk apresiasi buat pekerja disini,” ucap Gusti Handoko.
Disinggung apakah banyak yang tertarik memesan mobil di Tuksedo Studio, Gusti Handoko mengatakan yang tertarik banyak tapi kita tidak mengejar nilai transaksi malam ini tetapi lebih kepada emosional value.
Pada acara makan malam Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik ini Tuksedo Studio juga memperkenalkan sebuah maket, konsep atau rancangan mobil klasik asli dari Tuksedo Studio.
“Itu tadi memang nunjukin konsep yang akan kita buat, tapi kalau bisa dibilang konsep matang itu masih jauh. Memang akan rencana produksi itu (karya mobil klasik asli desain Tuksedo Studio) mungkin tahun depan. Kenapa kita rilis disini bukan untuk jualan tapi kita ingin diskusi, minta pendapat bagusnya seperti apa jika konsepnya seperti ini,” papar Gusti Handoko.
Menambahkan pernyataan dari Gusti Handoko, Rifat Sungkar menuturkan bahwa Presiden FIA bertanya-tanya mobil apa itu, dimana mobilnya kok tidak ada disini ini konsep mobil klasik sangat bagus.
Sebelumnya, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo atau lebih akrab disapa Bamsoet menyampaikan pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan ide dan inovasi serta menjawab tantangan yang dihadapi Anggota FIA di negaranya.
Ikatan Motor Indonesia berkomitmen tinggi dalam mengembangkan inovasi dan strategi kegiatan Keselamatan Jalan dan Pariwisata secara kolaborasi dengan pemangku kepentingan, Kementerian Perhubungan, Bea Cukai dan industri otomotif yang melibatkan UMKM.
Hadir juga beberapa petinggi FIA lainnya, yakni Presiden Senat FIA Carmelo Sanz de Barros, Wakil Presiden FIA Bidang Mobilitas Mobil dan Pariwisata Tim Shearman, dan Presiden FIA Region II Greig Craft juga hadir.
Para petinggi FIA juga telah mengadakan pertemuan dengan Bamsoet untuk membahas olahraga motor di Indonesia dan kegiatan Mobilitas.(*)
PUTUS Rantai Kemiskinan, BPJS Ketenagakerjaan Banuspa dan Pemrov Papua Selatan Teken MoU Jamsostek! |
![]() |
---|
HARGA Beras Tembus Rp15.500 Per Kg, Zulhas Sebut Terus Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Pengembangan AI di 9 Kota Termasuk Bali, Begini Cara Telkom Melakukannya |
![]() |
---|
ANDRE Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
KLAIM Target Ekonomi Tumbuh 8 Persen Bisa Dicapai? Dari Konsumsi Rumah Tangga & Kunjungan Wisman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.