Berita Tabanan
Hanya 10 Persen Beroperasi TPS3R di Tabanan
TPS3R yang digadang-gadang mampu mengatasi persoalan sampah di tingkat rumah tangga hanya beroperasional 10-15 persen saja saat ini.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- TPS3R yang digadang-gadang mampu mengatasi persoalan sampah di tingkat rumah tangga hanya beroperasional 10-15 persen saja saat ini.
Hal ini disampaikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, sebagai leading sektor penanganan sampah di Tabanan.
Dari 43 buah TPS3R, hanya 10 hingga 15 persen saja yang beroperasi.
“Dari 43 buah yang ada di 10 Kecamatan memang hanya sekitar sepuluh hingga 15 persen saja yang beroperasi,” ucap
Kepala DLH Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, Rabu 20 September 2023.
Ekayana menjelaskan, masih minimnya pengelolaan sampah berbasis sumber dengan mengendalakan TPS3R, dipicu beberapa persoalan yang menjadi faktornya.
Terutama menyangkut beban biaya operasional yang ditanggung cukup tinggi.
Ditambah lagi dengan perilaku masyarakat yang masih kurang sadar dalam pemanfaatan dari keberadaan TPS3R. Alhasil, banyak TPS3R yang sudah dibentuk kemudian tidak kontinu beroperasional.
“Memang harus didukung dengan aturan adat. Seperti dituangkan dalam awig-awig atau perarem,” ungkapnya.
Menurut hemat dia, ketika hal itu dilakukan (penuangan dalam aturan adat), maka akan ada sanksi diatur dalam aturan adat itu.
Sehingga, membuat masyarakat menjadi konsumen layananan dari TPS3R dengan sistem berbayar.
Baca juga: Pemkot Denpasar Jajaki Kerjasama dengan Komunitas Sungai Watch, Dukung Penanganan Sampah
Sebab, idealnya 1 TPS3R minimal harus melayani 800 Kepala Keluarga (KK) untuk bisa beroperasional dengan baik, sedangkan maksimal per TPS3R untuk bisa mengantongi laba usaha harus melayani sebanyak 2.000 an KK.
“Semakin banyak jumlah layanan, maka TPS3R tersebut dimungkinkan bisa operasional dengan baik. Disisi lain biaya retribusi yang dibayarkan konsumen juga akan menjadi terjangkau,” bebernya.
Ia menambahkan, pihaknya mendorong agar semua TPS3R ini bisa beroperasional dengan optimal.
Salah satunya dengan melakukan pendampingan ke masing-masing TPS3R.
Dari data di pihaknya total 133 desa yang ada di Kabupaten Tabanan, kini tercatat ada sebanyak 126 desa sudah mandiri sampah atau swakelola sampah.
Sementara sisanya ada 7 desa di Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri yang masih terlayani oleh armada sampah dari DLH. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.