Advetorial

Tukar Sampah Dengan Emas Batangan Galeri 24 Denpasar

Emas yang ditawarkan dilengkapi dengan sertifkat sehingga terjamin keasliannya, dan aman untuk digunakan berinvestasi.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Ratu Ayu Astri Desiani/Tribun Bali
Marketing Regional Galeri 24 Regional Denpasar Istacy Rosree (kanan) bersama Direkrut Bank Sampah Induk E-Darling Buleleng Ketut Witama (kiri) saat mensosialisasikan program tukar sampah dengan emas dari Galeri 24 Denpasar, Selasa (19/9) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, Pegadaian Galeri 24 Denpasar menawarkan program, tukar sampah dengan emas batangan. Program ini bekerjasama dengan Bank Sampah Induk E-Darling Buleleng.

Marketing Regional Galeri 24 Regional Denpasar, Istacy Rosree ditemui Selasa (19/9) mengatakan, sampah plastik kerap kali dianggap tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga dibuang secara percuma oleh masyarakat.

Untuk itu pihaknya pun menjalin kerjasama dengan Bank Sampah Induk E-Darling Buleleng, menawarkan program kepada masyarakat, menukarkan sampah plastik dengan emas batangan.

Emas yang ditawarkan dilengkapi dengan sertifkat sehingga terjamin keasliannya, dan aman untuk digunakan berinvestasi.

Istacy menyebut, Galeri 24 memiliki hashtag semua orang berhak punya emas. Untuk itu pihaknya menawarkan berbagai macam emas batangan yang diberi nama Baby Gold.

Harga yang ditawarkan cukup terjangkau mulai dari harga Rp 7 ribu, Rp 40 ribu, Rp 80 ribu, Rp 132 ribu, hingga Rp 600 ribu dengan kadar 24 karat.

Baca juga: TERSANGKA Tragedi Lift Maut Ayu Terra Resort Ubud Diumumkan Senin 24 September 2023

Baca juga: NASIB Naas Made Bagiyasa, BKSDM Jembrana Susun SK Pemecatan Tidak Hormat karena Terlibat Narkoba

Marketing Regional Galeri 24 Regional Denpasar Istacy Rosree (kanan) bersama Direkrut Bank Sampah Induk E-Darling Buleleng Ketut Witama (kiri) saat mensosialisasikan program tukar sampah dengan emas dari Galeri 24 Denpasar, Selasa (19/9)
Marketing Regional Galeri 24 Regional Denpasar Istacy Rosree (kanan) bersama Direkrut Bank Sampah Induk E-Darling Buleleng Ketut Witama (kiri) saat mensosialisasikan program tukar sampah dengan emas dari Galeri 24 Denpasar, Selasa (19/9) (Ratu Ayu Astri Desiani/Tribun Bali)

 

Di mana untuk emas batangan seharga Rp 7 ribu memiliki berat 0,001 gram, sementara emas batangan seharga Rp 40 ribu memiliki berat 0,02 gram, emas batangan Rp 80 ribu memiliki berat 0,05 gram, emas batangan seharga Rp 132 ribu memiliki berat 0,1 gram, dan emas batangan Rp 600 ribu memiliki berat 0,5 gram.

"Jadi melalui program ini, hasil penjualan sampah dari nasabah bisa dibelikan emas di Galeri 24. Selama ini orang berpikir investasi emas terlalu mahal. Namun dengan program ini, hanya dengan menukarkan sampah plastik di Bank Sampah, ternyata bisa dapat emas," terangnya.

Sementara Direkrut Bank Sampah Induk E-Darling Buleleng, Ketut Witama mengatakan, pihaknya memiliki bank sampah unit sebanyak 308 yang tersebar di beberapa daerah di Buleleng. Mulai dari tingkat instansi, kelurahan, desa, sekolah, puskesmas dan kelompok masyarakat.

Per bulan rata-rata pihaknya menerima sampah anorganik, dari nasabah sebanyak 10 hingga 11 ton, yang terdiri dari sampah plastik, kertas, besi, tembaga, aluminium dan botol kaca.

Pihaknya pun tertarik bekerjasama dengan Galeri 24 Denpasar, sebab masyarakat akan tertarik memilah sampah rumah tangganya sendiri apabila dapat ditukarkan dengan emas. Sebab emas adalah perhiasan yang sangat diminati oleh seluruh masyarakat.

Program ini kata Witama, sudah pernah direalisasikan bersama Bank Sampah Unit (BSU) Bima Resik di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng.

Baru berjalan selama dua minggu, BSU Bima Resik berhasil membeli emas batangan seberat satu gram seharga Rp 1.043.000 di Galeri 24 Denpasar.

"Kami akan terus sosialisasikan ini dengan BSU-BSU yang lain, memberikan edukasi dan inovasi beli emas dengan sampah, hal yang sangat sederhana.

Galeri 24 menyediakan kepingan emas yang kecil, dengan harga yang terjangkau. Ini jadi pancingan agar masyarakat mau memilah sampah rumah tangga," tandasnya. (rtu/adv)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved