Berita Karangasem

Lima Embung di Karangasem Kering, Embung Lainnya Krisis Air

Sejumlah embung di Karangasem mengalami kekeringan.  Tidak ada air sama sekali di embung tersebut.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Ist/fb: Alli Alvin Elvan Bagaskara
Ilustrasi kekeringan - Lima Embung di Karangasem Kering, Embung Lainnya Krisis Air 

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Sejumlah embung di Karangasem mengalami kekeringan. 

Tidak ada air sama sekali di embung tersebut.

Air embung habis karena dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar embung untuk memenuhi kebutuhan warga.

Kondisi ini terjadi sejak beberapa minggu lalu. 

Baca juga: Lima Titik Wilayah Jembrana Terdampak Kekeringan, 100 KK di Mendoyo Dauh Tukad Krisis Air Bersih

Ada lima embung yang airnya habis, yakni Embung Datah 1, Kecamatan Abang, Embung Batu  Dawa 1 dan Embung Batu Dawa 2, Desa Tulamben, Kec. Kubu. Embung Muntig, Tulamben, Kecamatan Kubu dan Embung di Seraya Timur, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem

Sementara embung lainnya sudah mengalami krisis air dan hanya cukup untuk satu bulan ke depan.

Kemarau panjang ini diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Ratusan KK di Pancardawa Krisis Air Bersih, Cari Air di Sungai Untuk Kebutuhan dan Mandi

Kabid Sumber Daya Air, Dinas PUPR, Perumahan  dan Permukiman Karangasem, I Made Wiguna, mengungkapkan, hampir sebagian besar embung di Karangasem volume airnya sudah berkurang.

"Embung yang terdata sekitar 17 unit embung. 5 embung sudah kering, tak ada air. 1 embung kondisinya rusak, dan membutuhkan perbaikan. Sedangkan embung yang lain masih ada air, cuma hanya beberapa centimeter," ungkap I Made  Wiguna, Jumat (29/9/2023) siang kemarin. 

Baca juga: PDAM Terpaksa Distribusi Keliling, Belasan Banjar di Gianyar Krisis Air Bersih

Ia menambahkan, air embung habis karena sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sejak bulan lalu.

Jumlah warga memanfaatkan bervariasi, puluhan hingga ratusan KK.

"Air embung sudah menyambung ke rumah penduduk, terutama yang dekat embung. Air dipakai saat kemarau  seperti sekarang," tambah Wiguna.


"Air embung biasanya digunakan untuk kebutuhan seharinya. Seperti makan, minum, mandi, serta  cuci. Kadang juga dimanfaatkan untuk beri minum ternak."

Baca juga: PDAM Terpaksa Distribusi Keliling, Belasan Banjar di Gianyar Krisis Air Bersih

"Yang mendistribusikan air embung biasanya mandor (penjaga embung). Air didistribusikan sejak bulan lalu," ujar Wiguna


Sedangkan pasokan air di embung yang lainnya diperkirakan  cukup untuk  memenuhi beberapa bulan ke depan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved