Berita Bali
Dorong Penggunaan Energi Terbarukan, Pulau Dewata Jadi Pilot Project Implementasi Aktivitas SEERI
Dorong Penggunaan Energi Terbarukan, Pulau Dewata Jadi Pilot Project Implementasi Aktivitas SEERI, Sejalan Bali Smart Island
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kota Denpasar Bali menjadi daerah pertama di Indonesia dalam implementasi aktivitas SEERI(Solar Energy Estimator for Rooftop in Indonesia) yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali dan CORE Udayana.
Hal tu dilakukan menyusul Kementerian PPN/Bappenas melalui Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika dan Proyek Digital Transformation Center (DTC) yang didukung GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) Indonesi berkolaborasi untuk meluncurkan AI (Artificial Intelligence) Solar Energy Estimator for Rooftop in Indonesia (SEERI).
Langkah ini mendukung Pemerintah Indonesia mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.
SEERI merupakan sebuah platform berbasis web yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan energi terbarukan, khususnya rooftop PV (Photovoltaic),bagi para pemangku kepentingan, khususnya pengambil kebijakan.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital terkini, SEERI dapat memetakan potensi, dampak ekonomi dan lingkungan serta estimasi kebutuhan investasi pada rooftop PV dalam area tertentu,” kata Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika, Kementerian PPN/Bappenas, Andianto Haryoko saat jupa pers di Denpasar, pada Rabu 4 Oktober 2023
Provinsi Bali dipercaya sebagai daerah pertama untuk implementasi kegiatan percontohan SEERI, di mana Pemerintah Provinsi Bali dan CORE (Center of Excellence Community Based Renewable Energy) Udayana yang melanjutkan aktivitas tersebut.
“Pilotnya Denpasar, kenapa ? karena ekonomi kerthi bali, salah satunya Bali Smart Island,” tuturnya.
SEERI merupakan salah satu wujud komitmen kami terhadap pemanfaatan energi terbarukan dan mendukung ekonomi hijau Indonesia serta implementasi kegiatan terkait Transformasi Digital.
Tidak hanya Denpasar, Bali, Kabupaten/Kota daerah lain pun bisa menjalankan program ini melalui APBD maupun APBN.
Dia menyampaikan, kedepan perlu diberikan insentif fiskal pengembang sopar panel, konsultan, provider, kemudian kemudahan pengadaan barang jasa pemerintah, pinjaman dana modal perbankan melalui Kerjasama pentahelik yang dibangun pemerintah, swasta dan Lembaga.
Barang tentu, isu energi terbarukan dengan target yang sudah ditetapkan pemerintah juga bisa menjadi usulan penting Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kontestan Capres dan Cawapres.
“Kami percaya SEERI dapat menjadi salah satu aktivitas kunci untuk membantu meraih energi terbarukan dalam bauran energi nasional menjadi 23 persen pada tahun 2025 dan Indonesia net zero emission pada tahun 2060,” tuturnya.
Dimulai sejak November 2022, aktivitas SEERI berupaya menjembatani kesenjangan pengetahuan dan mendorong penerapan solusi energi ramah lingkungan.
Head of DTC Indonesia, GIZ Indonesia, Daniel Schroeder, SEERI memanfaatkan citra satelit sebagai sumber data utama dan menggunakan Kecerdasan Artificial (AI) untuk memperkirakan dan menganalisis potensi rooftop PV yang dapat dimanfaatkan, serta manfaatnya dalam aspek ekonomi dan lingkungan.
“Aktivitas SEERI memberi contoh bahwa digital transformasi dan energi terbarukan dapat diintegrasikan dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat,” kata dia.
“SEERI juga dapat terwujud berkat kolaborasi lintas institusi dan sektor. Kami percaya kolaborasi adalah elemen penting dalam upaya mencapai target bersama,” sambung Daniel.
Adapun GIZ Indonesia telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1975. Di Indonesia dan ASEAN, GIZ bekerja dengan area fokus di bidang Kebijakan Iklim dan Pembiayaan Iklim, Pembangunan Ekonomi, Sosial dan Ketenagakerjaan, Transisi Energi, Tata Kelola, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Infrastruktur Perkotaan yang Berkelanjutan.
GIZ beroperasi di Indonesia atas nama Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan, Konservasi Alam dan Keselamatan Nuklir (BMU), serta Kantor Luar Negeri Federal Jerman dan Uni Eropa.
Kantor GIZ di Jakarta mengoordinasikan kegiatan-kegiatan yang mendukung pemerintah Republik Indonesia, Republik Demokratik Timor-Leste dan di kawasan ASEAN – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
SEERI merupakan respons terhadap meningkatnya permintaan pemakaian energi terbarukan di Indonesia.
Alasan rooftop PV dijadikan fokus utama karena pemasangan dan pemeliharaannya mudah, serta memiliki potensi energi yang besar untuk dimanfaatkan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali¸ Ida Bagus Setiawan, bakal memaksimakan dipilihnya Bali sebagai pilot project dengan transformasi digital yang dapat dimanfaatkan untuk menggali lebih dalam potensi rooftop PV guna meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas energi terbarukan bagi masyarakat.
"Kami merasa terhormat dipilih sebagai daerah percontohan pertama. Ini merupakan kesempatan baik untuk memahami lebih jauh potensi rooftop PV di kawasan Provinsi Bali, serta bagaimana merubah potensi tersebut menjadi manfaat baik bagi masyarakat. Kami berharap SEERI memberikan hasil positif dan membuka lebih banyak peluang bagi industri energi terbarukan di Indonesia,” ujar dia.
Baca juga: Ditangkap Warga Saat Menempel Paket Sabu di Badung, Adi Sucepto Divonis 6 Tahun Penjara
“Net zero emission bukan lagi wacana, pemerintah pusat dan daerah bekerjasama mencapai target tersebut,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.