Berita Tabanan
Kemiskinan Ekstrem di Tabanan Tercatat 341 KK, Bappelitbang Lakukan Verifikasi Validasi
Kepala Bappelitbang Tabanan, I Gede Urip Gunawan mengatakan, bahwa 341 KK itu bersumber dari Kementerian Koodinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - 341 Kepala Keluarga (KK) di Tabanan terdata sebagai keluarga kemiskinan ekstrem. Hal ini sesuai dengan data awal atau validasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Tabanan. Namun, Bappelitbang masih menyaring kembali data tersebut.
Kepala Bappelitbang Tabanan, I Gede Urip Gunawan mengatakan, bahwa 341 KK itu bersumber dari Kementerian Koodinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ditambah usulan dari sejumlah desa di Tabanan. Namun, untuk data verifikasi yang sedang dilakukan, baru pekan depan bisa diberikan.
“Akan kami pastikan lagi (341 KK kemiskinan ekstrem). Mungkin Minggu depan datanya,” ucapnya Kamis 5 Oktober 2023.
Menurut dia, karena masih bersifat sementara maka verifikasi dan validasi masih dilakukan hingga saat ini. Bisa jadi, dari jumlah itu akan mengalami pengurangan.
“Bisa saja itu akan berkurang,” imbuhnya menegaskan.
Urip mengurai, Kemenko PMK memberikan data berupa desil 1 hingga 3 pada Oktober 2022 lalu. Di mana pada desil 1 diindikasikan sebagai kemiskinan ekstrem, desil 2 diindikasikan sebagai miskin, dan desil 3 diindikasikan hampir miskin.
Nah, pada desil 1 sesuai data awal dari Kemenko PMK sebanyak 5.541 KK. Setelah dilakukan verifikasi dan validasi, jumlah tersebut berkurang menjadi 4.387 KK.
Baca juga: Kapolres Tabanan, Bagikan Paket Sembako Ke Buruh Pemanen Padi
Baca juga: Kearifan Lokal dan Ornamen Bali Jadi Bahasan Pansus Ranperda PGB DPRD Badung

“Saat ini sedang dilakukan verivali (verifikasi dan validasi) kembali untuk data desil 1 sebanyak 4.387 KK, dan berhasil terverifikasi dan tervalidasi menjadi 341 KK yang masuk kemiskinan ekstrem,” paparnya.
Ia menjelaskan, bahwa dari 14 indikator kemiskinan ekstrem tersebut rata-rata sebagian besar tidak memenuhi karakteristik.
Sehingga, pihaknya berkoordinasi dengan Kemenko PMK, Kabupatan Tabanan diberikan untuk menambah indikator baru sesuai karakteristik wilayah.
Selanjutnya pihaknya merinci, sebanyak 168 KK berasal dari data awal yang diberikan Kemenko PMK dan 173 berasal dari data tambahan yang diusulkan masing-masing desa.
“Adapun dari usulan baru dari masing-masing desa, beberapa nama ditemukan berada pada desil 2 dan desil 3 dalam data yang diberikan Kemenko PMK. Makanya akan di-update lagi oleh Kemenko PMK,” tegasnya.
Ia menambahkan, salah satu indikator kemiskinan ekstrem itu adalah pendapatan masyarakat hanya USD 1 per hari.
Atau sekitar Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu. Maka dari itu, saat ini data kemiskinan ekstrem ini masih diolah kembali.
TARGET Kunjungan Hingga 7.000 Wisatawan, Jatiluwih Festival VI Suguhkan Booth UMKM & Atraksi Budaya |
![]() |
---|
Jatiluwih Festival VI 2025 Akan Kembali Digelar, Usung Tema 'Tumbuh Bersama Alam' |
![]() |
---|
TERSESAT di Gunung Batukaru, Astuti & Resta Ditemukan Selamat, Ibu & Anak Berhasil Dievakuasi |
![]() |
---|
Astuti dan Resta Ditemukan Selamat, Misi Pencarian Ibu dan Anak di Gunung Batukaru Tuntas |
![]() |
---|
TERBARU! Seorang Ibu dan Anak yang Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan Selamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.