Berita Jembrana
Tak Ada Hujan 20 Hari Terakhir! Jembara Masuk Kategori Waspada Peringatan Dini Kekeringan
Sebelumnya, BBMKG Denpasar memprakirakan puncak musim kemarau di Bali terjadi pada Juli-Agustus 2023, yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus melakukan monitoring Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) hingga Selasa 10 Oktober 2023. Hasilnya, Kabupaten Jembrana sudah masuk peringatan dini kekeringan dengan kategori waspada.
Namun demikian, dalam 10 hari kedepan masih ada peluang hujan meskipun cukup rendah.
Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Negara-Bali, Made Dwi Wiratmaja menjelaskan, sesuai update informasi terkini, wilayah Jembrana secara umum sudah tidak turun hujan antara lebih dari 21 hari. Kemudian, untuk 10 hari kedepan ada peluang hujan namun cukup rendah, berkisar antara 10-20 persen.
"Sehingga hal ini menjadi dasar bahwa di wilayah Jembrana sudah peringatan dini kekeringan dengan kategori waspada," jelas Dwi saat dikonfirmasi, Rabu 11 Oktober 2023.
Dia melanjutkan, kondisi ini diprakirakan masih akan terjadi hingga bulan November mendatang. Kemudian prakiraan musim hujan akan mulai pada pertengahan November 2023 mendatang. "Sementara ini, peluang hujan tetap ada tapi rendah," tandasnya.
Baca juga: Rektor Unud Tempati Ruang Mapenaling, Kalapas Kerobokan: Tidak Ada Perlakuan Khusus
Baca juga: Karya Agung Danu Kertih di Pantai Watu Klotok, Ribuan Warga Iringi Melasti
Baca juga: Jokowi:Dunia Tidak Baik-baik Saja, KTT AIS Forum 2023 Sepakati Peningkatan Beberapa Kerja Sama

Sementara itu, selain menyebabkan krisis air bersih, dampak musim kemarau panjang yang terjadi juga sangat berdampak ke para peternak di Jembrana. Peternak hingga buruh pencari rumput mulai kesulitan mencari rumput untuk pakannya.
"Kami mulai kesulitan mencari rumput untuk ternak kami. Dampak kekeringan sangat luar biasa," kata seorang peternak, Putu (38).
Ia harus lebih banyak bergerak untuk mencari rumput dengan meminta informasi ke rekan peternak lainnya.
Dia mengaku, tahun ini dampak musim kemarau berbeda jauh dengan sebelumnya. Selain mengakibatkan kesulitan mencari rumput, terik sinar matahari yang sangat panas membuat ia terkadang menyerah bekerja di sawah.
"Kami harap musim hujan segera turun meskipun prediksinya masih bulan depan," harapnya. (mpa)
Tiga Wilayah Alami Kekeringan Ekstrem
BALAI Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memetakan tiga wilayah di Bali bagian utara mengalami kekeringan dengan kategori ekstrem, karena sudah tidak turun hujan hingga 100 hari.
“Tiga wilayah itu, yakni Kubu, Kubutambahan dan Gerokgak,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, Rabu 11 Oktober 2023.
BBMKG Denpasar mendata wilayah Kubu di Kabupaten Karangasem sudah tidak turun hujan selama 100 hari, Kubutambahan dan Gerokgak yang keduanya berada di Kabupaten Buleleng sudah tidak turun hujan masing-masing selama 99 dan 94 hari.
Oleh karena itu, BBMKG mengkategorikan wilayah tidak turun hujan lebih dari 60 hari masuk kategori kekeringan ekstrem, sehingga perlu diwaspadai masyarakat.
Sebelumnya, BBMKG Denpasar memprakirakan puncak musim kemarau di Bali terjadi pada Juli-Agustus 2023, yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Namun, berdasarkan analisis BMKG El Nino yang memicu kekeringan terus bertahan pada level moderat hingga periode Desember 2023, Januari dan Februari 2024. (ant)
Dua PNS Jembrana Bali Dipecat Tahun Ini, Tersandung Kasus, Semaradani: Bekerja Sesuai Tupoksi |
![]() |
---|
Hanya Puluhan Orang Kunjungi Perpustakaan Daerah Jembrana Setiap Hari, Minim Koleksi Buku |
![]() |
---|
2 ASN Jembrana Dipecat, Satu Orang Tak Pernah Masuk, Satu Orang Tersandung Kasus Hukum |
![]() |
---|
Jembrana Bali Bentuk Tim Khusus Penanggulangan Rabies, Vaksinasi Massal Diharapkan Tekan Kasus |
![]() |
---|
KMP Karya Maritim III Alami Masalah Kemudi, Digandeng Kapal Lain untuk Perbaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.