Berita Badung

Kelimpungan Kelola Sampah dan TPS3R di Badung, Sekda Minta Kadis DLHK Badung Lakukan Pendataan

Kelimpung Kelola Sampah dan TPS3R di Badung Diduga Banyak Tak Jalan, Sekda Minta Kadis DLHK Badung Lakukan Pendataan Ulang

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Komang Agus Aryanta
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa minta Kadis DLHK Badung Lakukan Pendataan Ulang 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung mengakui saat ini kelimpungan dalam mengolah sampah. Pasalnya saat TPA Suwung terbakar Badung sempat membuang sampah ke TPA Temesi dan Klanting Tabanan.

Kendati demikian, saat ini Pemkab Badung akan melakukan pendataan kepada Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).

Mengingat ada beberapa TPS3R yang belum maksimal dalam mengolah sampah.

Dari informasi yang didapat pada Jumat 20 Oktober 2023 Badung saat ini masih membuang sampah sebanyak 50 truk ke Klanting Tabanan.

50 sampah itu terdiri dari 15 Truk DLHK Badung dan sisanya sampah yang diangkut swadaya.

Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa dikonfirmasi perihal tersebut tidak menampik hal tersebut.

Pihaknya mengaku saat ini Badung memaksimalkan pengolahan sampah yang ada di Mengwitani, Samtaku Jimbaran dan TPS3R yang ada.

"TPS3R yang ada perlu ditata ulang. Saya sendiri sudah perintahkan kadis DLHK untuk mengecek TPS3R, karena ada yang efektif dan ada yang tidak," ujarnya.

Diakui, berdasarkan hasil rapat dengan Provinsi, opsi pembuangan sampah di Badung memang diarahkan ke TPA Kelanting dan Temesi.

Namun tidak semuanya sampah di Badung diarahkan ke 2 TPA itu. Sebab Badung juga melakukan pengelolaan melalui TPST Mengwi yang saat ini mampu menangani 100 kubik sampah perhari.

Baca juga: Pura Pucak Penulisan Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Nasional


 "Saya juga sudah perintahkan Kadis LHK untuk memaksimalkan TPS3R di desa dan kelurahan," tegasnya lagi.

Untuk mengantisipasi kemunculan TPA liar di sejumlah wilayah di Badung, pihaknya juga meminta DLHK Badung untuk segera mengkoordinasikan ke masyarakat terkair kesiapan TPST Mengwi.

Apabila ada sampah yang terkumpul di suatu wilayah, hal itu agar segera dievakuasi ke TPST Mengwi. 

Selain itu, di Tabanan katanya juga sudah menyiapkan lahan yang siap menerima sampah.

Namun pada intinya dirinya mengupayakan agar tidak sampai muncul timbun sampah yang cukup lama.

Sebab kondisi itu dapat menurunkan citra pariwisata, kalau tidak ditangani maksimal.

Seperti diketahui di Badung pada tahun 2022 lalu ada 17 TPS3R yang direvitalisasi yang tersebar di Badung.

Bahkan pihak pemerintah membantu alat dan pengoprasian alat pengolahan sampah.

Pemberian alat sudah dilakukan oleh Dinas PUPR Badung pada Desember 2021 lalu.

Namun ada beberapa TPS3R sudah jalan dan ada yang belum jalan.

Karena terkendala penyetingan alat, listrik dan juga anggaran. Sebab, pengoperasian TPS3R tersebut  perlu tenaga dan pembayaran tenaga sehingga hal itu yang menjadi kendala.

Hingga kini Badung telah memiliki 21 TPS3R yang sudah beroperasi dan ada 2 TPST yang sudah jalan. Hanya saja kini yang benar-benar dimanfaatkan adalah TPST yang berlokasi di mengwitani. 

Baca juga: Tarif Retribusi Pasar Hewan Kayuambua Naik Mulai 2024


"TPS3R ini ada yang jalan ada yang tidak. Bahkan ada pula desa dan kelurahan belum sama sekali memiliki TPS3R karena kendala lahan," imbuh Adi Arnawa. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved