Berita Klungkung

Warga Menantikan Harga Beras Turun, Harga Cabai dan Gula Justu Naik

Warga terus menantikan turunnya harga kebutuhan pokok, terutama harga beras yang masih cukup mahal di pasaran

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Penjual kebutuhan pokok di pasar tradisional Galiran Klungkung, Jumat (20/10/2023). 

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Warga terus menantikan turunnya harga kebutuhan pokok, terutama harga beras yang masih cukup mahal di pasaran.

Tidak hanya itu, warga dibuat makin "pusing" dengan naiknya harga cabai dan gula pasir.

"Harga beras tidak turun-turun, eceran yang medium masih Rp14 ribu per kilo. Sekarang justru harga cabai dan gula pasir yang naik. Makin susah saja atur uang belanja," ujar seorang warga, Luh Putu Dian saat ditemui di Pasar Galiran Klungkung, Jumat, 20 Oktober 2023.

Berdasarkan pantauan di Pasar Umum Galiran Klungkung, harga beras medium (kulitas menengah) sebenarnya sudah mengalami penurunan.

Saat ini harga beras jenis medium Rp 325 ribu per satu sak (ukuran 25 kg). Harga ini turun dari sebelumnya Rp 330 ribu per saknya.

Namun untuk harga eceran, para pedagang mengaku masih menjual dengan harga tetap yakni Rp14 ribu per kilogram.

Hal ini karena para pedagang masih menyimpan stok beras dengan harga lama. Sementara penurunan harga beras belum signifikan dan masih fluktuatif.

"Sekarang saya masih jual (beras) Rp 14 ribu per kilo ecerannya, karena stok masih cukup banyak. Pembeli juga sedikit. Nanti kalau sudah habis (stok lama) baru diturunkan. Mudah-mudahan (harga beras) bisa turun sampai normal ke Rp 11 ribu lagi seperti awal tahun,” kata seorang penjual beras di Pasar Galiran Klungkung, Nyoman Muji.

Turunnya harga beras ini tidak lantas membuat warga tersenyum, lantaran harga cabai saat ini mulai melonjak.

Demikiam halnya harga gula pasir. 

Salah satu warga, Dewa Ade mengaku membeli cabai Rp 55 ribu per kg untuk jenis rawit merah. Padahal 4 hari lalu harga cabai masih Rp 50 ribu per kilonya. 

Demikian halnya harga gula pasir juga naik dari Rp 14 ribu naik menjadi Rp 15 ribu per kg. Sehingga, untuk menyiasati harga biar tidak terlalu mahal, Dewa Ade mengaku membeli cabai campur (muda dan merah) dengan harga Rp 35 ribu per kg.

Baca juga: Warga di Klungkung Adukan Biro Jasa Samsat Tidak Pakai KTP

“Semua pada mahal, sekarang cabai naik drastis saya beli dari empat hari lalu, naik lima ribu per kg sekarang sudah Rp 55 ribu. Sementara gaji malah tidak naik-naik,” ungkap dia. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved