Berita Klungkung

Warga Tidak Perlu Menyeberang untuk Cuci Darah, RSUD Gema Santi Nusa Penida Buka Layanan Hemodialisa

Warga penderita gagal ginjal di Nusa Penida, ke depan tidak perlu lagi menyeberang ke RSUD Klungkung untuk cuci darah.

ISTIMEWA
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat melakukan peletakan batu pertama Gedung Hemodialisa di RS Gema Santi Nusa Penida, Rabu (25/10/2023). 

TRIBUN-BALI.COM - Warga penderita gagal ginjal di Nusa Penida, ke depan tidak perlu lagi menyeberang ke RSUD Klungkung untuk cuci darah.

Dalam waktu dekat ini, UPTD RSUD Gema Santi Nusa Penida akan membuka layanan Hemodialisa, untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan layanan cuci darah.

"Sejak dari dulu saya bermimpi rumah sakit Gema Santi di Nusa Penida, memiliki layanan hemodialisa. Dalam waktu dekat ini, mimpi itu terwujud dengan dibangunnya Gedung Hemodialisa," ungkap Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat melakukan peletakan batu pertama Gedung Hemodialisa di RSUD Gema Santi Nusa Penida, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Hampir Dua Pekan Berlalu, Progres Pemadaman Api di TPA Suwung Baru Capai 50 Persen

Baca juga: Satpol PP Denpasar Jaga 12 TPS yang Meluber Akibat Dampak TPA Suwung

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, saat melakukan peletakan batu pertama Gedung Hemodialisa di RS Gema Santi Nusa Penida, Rabu (25/10/2023).
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, saat melakukan peletakan batu pertama Gedung Hemodialisa di RS Gema Santi Nusa Penida, Rabu (25/10/2023). (ISTIMEWA)

 

Bupati Suwirta menjelaskan, layanan Hemodialisa ini terwujud atas kerjasama RSUD Gema Santi Nusa Penida dengan PT Menjangan.

Menurutnya selama ini warga sangat membutuhkan layanan Hemodialisa atau cuci darah di RS Gema Santi Nusa Penida.

Mengingat selama ini warga di Nusa Penida jika hendak cuci darah, harus menyeberang ke Klungkung daratan untuk dapat layanan Hemodialisa di RSUD Klungkung.

"Selama ini banyak pasien asal Nusa Penida harus menyeberang ke Klungkung daratan untuk melakukan cuci darah di RSUD Klungkung. Dalam seminggu warga cuci darah bisa dua sampai tiga kali. Kalau layanan ini sudah tersedia di Nusa Penida, tentu akan sangat memudahkan pasien," ungkap Nyoman Suwirta.

Nyoman Suwirta yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Klungkung, juga mengucapkan terima kasih kepada pihak swasta yang telah mendukung Pemda Klungkung dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ke masyarakat.

"Ke depan setelah gedung ini rampung, supaya langsung siap beroperasi. Kalau bisa dilengkapi pula dengan pemasangan televisi di masing-masing ruangnya.

Sehingga ada media hiburan bagi pasien yang sedang cuci darah. Seperti di gedung Hemodialisa RSUD Klungkung, televisi akan memberi sedikit hiburan bagi pasien sehingga tidak tegang yang mengakibatkan tekanan darah bisa meningkat," ungkap Nyoman Suwirta.

Sementara itu salah seorang perwakilan rekanan selaku pelaksana proyek, Gede Sukarsana mengatakan, gedung Hemodialisa di RS Gema Santi Nusa Penida berukuran 29m x 10m ini.

Anggaran pembangunnya senilai Rp 976.444.000 dengan waktu pengerjaan 120 hari kalender. Gedung ini diperkirakan bisa menampung sekitar 12 pasien cuci darah sekaligus. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved