Berita Buleleng

Ratusan Petani di Subak Sambangan Buleleng Mengeluh Tak Bisa Tanam Padi

Tercatat total luas lahan pertanian di Subak Sambangan sejatinya mencapai 90 hektar milik dari 129 petani.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Made Kartini (55) saat menanam bunga pacar air, di lahan seluas 50 are miliknya - Ratusan Petani di Subak Sambangan Buleleng Mengeluh Tak Bisa Tanam Padi 

Untuk mandi dan mencuci pakaian, Wenten mengaku terpaksa melakukannya di kali.

"Air di rumah juga sering mati. Setiap hari ada saja mati, paling lama bisa sampai setengah hari. Jadi bisa setengah hari juga keluarga saya tidak mandi, atau mandi di kali. Kalau untuk masak, nampung air pakai gentong," ungkapnya.

Terpisah salah satu petani di Desa Sambangan bernama Made Kartini (55) menyebut saat musim kemarau ini dirinya memilih untuk menanam bunga pacar air, di lahan seluas 50 are miliknya.

Bunga pacar air dipilih sebab keuntungan yang didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.

Selain itu bunga pacar air hanya perlu disiram dua kali dalam seminggu.

"Pacar air bisa dipanen dalam waktu 90 hari. Dijual ke pengepul dapat untung Rp 5 juta, lumayan untuk kebutuhan makan keluarga dari pada lahannya tidak digunakan sama sekali hanya karena dampak kekeringan," tandasnya. (rtu)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved