Seputar Bali
Tambah Penampungan Air dan Siapkan Kapur Putih Untuk Jalan Mobil Pemadam di TPA Mandung
Status tanggap darurat TPA Mandung masih berjalan hingga pekan depan dan petugas masih terus berupaya untuk mengurai gas metana yang mungkin muncul
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Singkatnya, setiap sampah yang dibuang di TPA Mandung, akan ditumpuk dengan tanah. Kemudian, akan disiram dengan air. Begitu seterusnya.
Baca juga: Kasus Dugaan Pembakaran, 16 Warga Bugbug Dilimpahkan
“Hal ini yang menekan supaya gas metan tidak menyebar,” bebernya.
Sebelumny, status tanggap darurat TPA Mandung kembali diperpanjang. Setelah habis pada 28 Oktober 2023 kemarin.
Kini status TPA Mandung akan kembali diperpanjang mulai Minggu 29 Oktober 2023 hingga 14 hari ke depan.
Srinadha Giri mengaku, bahwa untuk status tanggap darurat saat ini diperpanjang lagi 14 hari, mulai kemarin 28 Oktober 2023 kan sudah habis.
Alasan diperpanjang dikarenakan asap-asap yang membumbung tinggi masih belum tuntas.
Sehingga masih perlu dilakukan pendinginan dengan sistem kubangan yang sudah dilakukan.
“Paling tidak asap itu harus 10 persen. Kalau 10 persen kami tentu berani mencabut. Karena saat ini masih 30 hingga 40 persen,”
“Masih tanggap darurat di sana (TPA Mandung) statusnya,” ucapnya.
Giri mengaku, bahwa status tanggap darurat yang ditambah ini sudah dilaporkan ke Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya dan sudah ditandatangani untuk diperpanjang.
Saat ini, pihaknya terus berupaya melakukan pendinginan dengan petugas serta mobil dari Damkar dan BPBD.
Sedangkan kubangan tetap delapan, dan masih jalan terus. “Kubangan itu membantu mengurangi gas.
Kalau enggak ada pasti akan nyala terus. Artinya, kubangan itu solusi untuk pemotongan jalur gas metan,” ungkapnya.
Giri menegaskan, bahwa pokoknya pihaknya akan membuat seminimal mungkin, dan berupaya pasti untuk padam total.
Karena memang berkaca dari kejadian 2019 memang betul-betul padam itu baru bisa ketika berjalan setahun. Dimulai dari Maret 2019, sampai Februari 2020.
“Tapi dulu tidak ada metode kubangan. Dan metode ini baru saja kita temukan. Semoga dengan kubangan ini mempercepat, pemadaman,” tegasnya. (ang).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.