Berita Buleleng

Nelayan di Buleleng Dilaporkan Hilang, Diduga Jatuh Saat Cari Umpan di Perairan Desa Bungkulan

Perasaan sedih sekaligus khawatir terlihat dari raut wajah Luh Rediani beserta tiga anaknya, Minggu (5/11/2023). 

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Keluarga Ketut Santiasa, nelayan yang hilang saat melaut, bersama warga duduk di bibir pantai, menunggu kabar hasil pencarian Minggu (5/11/2023) 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Perasaan sedih sekaligus khawatir terlihat dari raut wajah Luh Rediani beserta tiga anaknya, Minggu (5/11/2023). 

Matanya sembab karena menangis seharian.

Sejak pagi ia duduk di teras rumah berharap ada kabar baik, sang suami ditemukan dalam keadaan selamat. 

Baca juga: Nelayan di Sidakarya Denpasar Diberi Pelatihan SAR untuk Bekal Saat Melaut

Suaminya bernama Ketut Santiasa (42) dilaporkan hilang pada Sabtu (4/11/2023) kemarin.

Nelayan asal Banjar Dinas Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, itu hilang saat tengah mencari ikan dengan jarak 42 kilometer dari bibir pantai. 


Ketua Kelompok Nelayan Desa Bungkulan Kadek Sukrawan (38) mengatakan, Santiasa pergi melaut seorang diri sejak Sabtu (4/11/2023) pukul 01.30 Wita.

Baca juga: Dek Wita Kaget, Sejak 1982 Jadi Nelayan Baru Kali Ini Kabut Tebal Selimuti Laut Tabanan

Kemudian sekitar pukul 08.30 Wita, kakak kandungnya menemukan perahu milik Santiasa terombang-ambing di sekitar rumpon.

Sementara Santiasa hilang, diduga akibat terjatuh saat mencari ikan tapis yang kerap digunakan sebagai umpan untuk menangkap ikan tuna. 


"Mesin perahunya mati karena bensinnya habis. Tapi di perahu itu masih ada bensin cadangan sekitar 30 liter. Kondisi perahu masih bagus, tidak ada yang lecet."

Baca juga: Cerita Nelayan di Klungkung Sempat Kesulitan Beli Pertalite

"Pancingnya juga masih utuh. Yang hilang hanya seroknya, jadi diduga dia jatuh saat menyerok ikan tapis untuk umpan," terang Sukrawan. 


Sukrawan menyebut kondisi gelombang laut saat ini tidak terlalu tinggi, namun arusnya cukup keras.

Meski Santiasa sejatinya bisa berenang, namun ia diduga tak dapat menyelamatkan diri lantaran perahunya terbawa oleh arus.  

Baca juga: Nelayan Mengeluh, Jaring Tangkap Ikan Rusak Diterjang Kapal Tangki


"Dia jadi nelayan sejak kecil, sudah cukup berpengalaman. Namun dalam keadaan seperti itu tidak mungkin bisa menyelamatkan diri. Kedalaman air sekitar 1000 meter, paling lama bisa bertahan hanya setengah jam," ungkap Sukrawan. 


Mengetahui Santiasa hilang, pencarian pun dilakukan oleh sejumlah nelayan bekerja sama dengan petugas Pos SAR Buleleng.

Sementara pihak keluarga juga berupaya melakukan pencarian secara niskala (bertanya kepada balian).

Baca juga: Nelayan Asal Buleleng Masih Hilang! Perahu Kadek Sunarna Ditemukan Terdampar di Pulau Gili Genting

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved