Kasus Penganiayaan
Tegas! Gojek Putus Hubungan Mitra Dengan Driver Pelaku Kekerasan Terhadap Penumpang di Bali
Gojek langsung mengambil tindakan tegas memutus hubungan kemitraan dampak kasus penganiayaan penumpang Gojek di Bali
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Laporan wartawan media Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pihak penyedia jasa layanan transportasi online, Gojek langsung mengambil tindakan tegas memutus hubungan kemitraan dengan seorang driver inisial AHS diduga melakukan tindak kekerasan terhadap penumpangnya seorang wanita.
Peristiwa ini pun viral di media sosial setelah teman korban speak up membuat thread di media sosial X, kemudian banyak di-retweet dan di-repost oleh akun-akun di Instagram.
Akun X @m3gumiii juga menandai akun Gojek Indonesia yang menyampaikan narasi dan foto temannya yang menjadi korban pemukulan Driver Gojek, lantaran karena hal sepele tidak menyahut saat diajak berbincang di atas sepeda motor dalam perjalanan.
Akun tersebut juga menampilkan foto temannya yang menjadi korban kekerasan tersebut termasuk menampilkan bukti visum untuk laporan kepolisian di Polsek Kuta Utara karena kejadian terjadi di wilayah Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali.
Baca juga: Polisi Benarkan Kasus Ojol Hajar Penumpang di Bali, Juniawan: Kami Masih Lakukan Pemeriksaan
Tak lama, driver langsung diamankan petugas kepolisian dengan bantuan dari Satgas Gojek Bali.
Dijelaskan dalam thread tersebut pelaku menghajar korban secara anarkis dan membabi buta memukul kepala, muka, pelipis, dan badan korban bertubi-tubi hingga ancaman pembunuhan.
“Setelah menerima laporan, kami langsung melakukan investigasi internal dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian agar proses tindak lanjut bisa berjalan lancar,” ujar Head of Regional Corporate Affairs Gojek East Java, Bali, Nusra, Yondi Hartanto, saat dikonfirmasi Tribun Bali, pada Selasa 7 November 2023 malam.
“Kami sudah melakukan pemutusan hubungan kemitraan dan pelaku sudah berada di pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut,” tegasnya.
Pihak Gojek mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut dan mengecam segala bentuk kekerasan di dalam ekosistem Gojek, terlebih korban kekerasan seorang perempuan.
Baca juga: Terapkan Prinsip Keberlanjutan bank bjb Raih Platinum Rank Asia Sustainability Reporting Rating 2023
“Kami menyesalkan kejadian yang dialami oleh salah satu pelanggan kami. Keamanan dan kenyamanan pelanggan merupakan salah satu prioritas utama kami,” ujarnya.
Menurut Yondi, perilaku kekerasan yang dilakukan drivernya sama sekali tidak bisa ditolerir, selain merugikan pelanggan juga mencemarkan nama baik perusahaan, sehingga pemutusan hubungan kemitraan dan proses hukum di kepolisian adalah langkah paling tepat.
“Gojek mengecam segala bentuk kekerasan di dalam ekosistem karena sangat merugikan pelanggan dan juga mitra driver kami lainnya yang berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik,” tuturnya.
Tak hanya menindak tegas pelaku, pihak Gojek juga bertanggung jawab terhadap korban untuk memberikan perawatan kesehatan hingga bantuan psikolog untuk pemulihan dari trauma.
“Gojek juga sudah menghubungi konsumen dan telah mendampingi serta menawarkan bantuan mulai dari perawatan kesehatan hingga bantuan psikolog,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.