Berita Bali
Penebaran Nyamuk Wolbachia di Denpasar Ditunda, Puskor: Kita Tak Tahu Dampaknya
Penebaran nyamuk Wolbachia di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Apalagi pihaknya meyakini jika program ini merupakan rekayasa genetika dan bukan alami.
“Alasan krusialnya adalah kami mendapatkan banyak informasi yang memang independen dan akurat tentang program ini, dimana banyak hal yang disembunyikan yang seharusnya diketahui publik,” kata Susena.
Pihaknya pun mengaku penolakan ini dengan menggandeng ahli kesehatan dan mendapatkan data yang faktual tentang rencana ini.
Menurutnya, hal ini jelas-jelas rekayasa genetik, karena menempatkan bakteri di tubuh nyamuk kemudian ditelorkan memerlukan sebuah rekayasa.
Alasan lain pihaknya menolak yakni sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah yang memuat keberhasilan dari program ini.
“Kemudian secara logika, kita memberantas nyamuk dengan mendatangkan 200 juta nyamuk. Itu sama dengan memperbanyak nyamuk dengan cara impor,” katanya.
Selain itu, sejak lama Bali juga sudah memiliki sistem niskala dalam penanganan wabah penyakit. Susena tak mau Bali digunakan sebagai tempat untuk melakukan percobaan.
Apalagi di Bali tak hanya ada nyamuk aedes aegypti, namun ada jenis nyamuk lainnya.
“Belum pernah dijelaskan bagaimana kalau Wolbachia ini berinteraksi dengan nyamuk selain aedes aegypti ini. Apalagi Bali merupakan daerah pariwisata yang rentan dengan isu ini,” imbuhnya.
Bahkan menurutnya, orang asing yang tahu program ini mendesak agar orang Bali menolak program ini.
Selain Puskor, Susena mengatakan beberapa komunitas lain yang menolak yakni Save Bali from The Mosquitos, Bali Solidarity, hingga Gladiator Bangsa.
“Kami berada di bawah satu payung dan mengisi petisi secara formal. Kami juga sudah melaporkan Save the Children dan World Mosquito ke Polda Bali karena kelihatan bahwa proyek ini tanpa pertimbangan dan matang dan tidak disosialisasikan dengan benar,” katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.