Seputar Bali
Pameran dan Lomba Bonsai Meriahkan Semarak Hut Kota Tabanan ke-530, Diikuti 548 Bonsai
Memperingati HUT Kota Tabanan ke 530 Tahun, Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar pameran dan lomba untuk kelestarian tanaman hias bonsai
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ngurah Adi Kusuma
ayangkan saja, pohon yang besar seperti beringin, yang umurnya sampai 500 tahun bisa dikerdilkan seperti ini.
Sangat diperlukan talenta dan seni, waktu, ruang dan sebagainya.
Baca juga: Dukung Tercapainya NZE 2060, PLN Kolaborasi dengan DJK Sosialisasikan Prosedur Pengajuan PLTS Atap
“Ketika berbicara bonsai ini, tak akan ada habisnya. Lihat dari batangnya, bagaimana merangkai batangnya, daunnya, semua ada cerita dan filosofinya,” jelasnya.
Untuk lomba sendiri, terbagi atas beberapa kelas bonsai. Yang terdiri dari berbagai kategori yaitu kelas utama, kelas madya, kelas pratama, semi pratama, kelas prospek mame, pratama mame, dan kelas prospek small serta kelas pratama small.
Dengan jenis bonsai yakni; Ficus, Hokiantea, Anting Putri, Santigi, Sancang, Waru.
Ketua Panitia sekaligus Ketua PPBI, I Wayan Suprananda mengatakan, pameran dan lomba ini sangat diminati oleh para penggiat tanaman hias bonsai.
Dari yang semula mendatangkan tanaman hanya dari luar Bali, kini sudah bisa diproduksi sendiri.
Besar harapan pihaknya, agar pameran ini bisa berlangsung setiap tahun, karena tidak hanya menyalurkan hobi, tetapi dengan berlangsungnya pameran ini sudah banyak memunculkan petani-petani bonsai yang ada di Kabupaten Tabanan.
Yang dulu di mana bahan itu didatangkan dari Pulau Jawa, tapi dengan intensnya pameran yang ada di Kabupaten Tabanan, para petani sudah mulai membudidayakan bonsai itu di daerah sendiri.
“Tentu ini sangat menggembirakan bagi para petani bonsai,” bebernya. (ang).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.