Mobil Pemedek Nyungsep di Bangli
Sebelum Kecelakaan Tewaskan 6 Pamedek di Nongan Bangli, Keluarga Korban Sempat Mimpi Gigi Copot
Salah satu korban kecelakaan tergulingnnya minubus di Jalur Bangli-Karangasem mengaku mendapatkan firasart buruk sebelum kecelakaan minibus terguling
Penulis: Saiful Rohim | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Sebelum Kecelakaan Tewaskan 6 Pamedek di Nongan Bangli, Keluarga Korban Sempat Mimpi Gigi Copot
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Salah satu korban kecelakaan tergulingnya minibus di Jalur Bangli-Karangasem mengaku mendapatkan firasat buruk sebelum peristiwa itu terjadi.
Adapun dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Nongan menuju Bangli, tepatnya di Banjar Sigar, Nongan, Rendang, Karangasem pada Kamis 16 November 2023 menewaskan enam pamedek yang hendak pulang usai nangkil dari Pura Dalem Tarukan, di Kecamatan Tembuku, Bangli.
Enam orang yang meninggal akibat kecelakaan yakni Komang Wirama Yogi Arta (9), Ni Luh Kantun (60), I Gede Sili (42), Ni Nyoman Ayu (42), I Ketut Mangku (46) dan Ni Made Riati (54).
Baca juga: Jasa Raharja Berikan Santunan kepada Korban Kecelakaan Minubus Terguling di Jalur Bangli-Karangasem
Saat ditemui di rumah keluarga korban tewas I Ketut Mangku pada Jumat 17 November 2023, salah seorang keluarga I Nyoman Gomboh mengaku tidak menyangka peristiwa nahas ini akan menimpa keluarganya.
"Awalnya saya mendapat info di grup kalau ada kecelakaan. Katanya krama dari Tianyar alami kecelakaan di Kecamatan Rendang. Beberapa saat kemudian, infonya kecelakaan rombongan pamedek dari Desa Sukadana. Seketika itu pikiran kacau, berprasangka tidak enak. Setelah dipastikan, ternyata benar," terangnya.
Gomboh menambahkan, Ketut Mangku bersama rombongan ke Pura Pulasari, Kab. Bangli untuk menggelar persembahyangan.
Apalagi di Pura Pulasari digelar odalan yang digelar setiap tahun.
"Besok rencananya saya ke Bangli untuk tangkil. Karena kondisinya seperti ini, akhirnya dibatalkan," imbuh Gomboh.
Baca juga: Akibat Rem Blong, 6 Pamedak Tewas dalam Kecelakaan Minubus saat Pulang dari Pura Dalem Tarukan
Gomboh sapaan akrabnya mengaku, beberapa keluarga sempat memiliki firasat buruk sebelum kejadian.
Seperti orangtua Gomboh bermimpi giginya lepas semua. Kemudian Komang Wikrama Yogi sempat pamitan dengan gurunya.
"Banyak firasat aneh yang terjadi sebelum kejadian. Saat itu saya belum ada prasangka lain. Mungkin bunga tidur. Terakhir kali saya melihat Ketut Mangku saat mampir ke warung. Selama 3 tahun berdagang, baru saat itu Ketut Mangku mampir untuk beli nasi dan sambal sembari pukul pintu," jelas Gomboh.
I Made Wica, keluarga korban lainnya, juga mengutarakan hal yang sama.
Pihaknya sempat mendengar anjing korban melolong siang hari hingga beberapa hari terakhir.
"Saya mendengar jelas. Saat itu saya ada di ladang. Tumben mendengar anjing melolong seperti itu siang. Biasanya cuma gonggong," kata Wica.
Gomboh serta Wica belum bisa memastikan terkait upacara penguburannya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.