Pemilu 2024

Jelang Tahapan Kampanye, Kapolda Bali : Kedepankan Cooling System Pengamanan Pemilu 2024

Jelang Tahapan Kampanye, Kapolda Bali : Kedepankan Cooling System Pengamanan Pemilu 2024 *Ingatkan Dampak Negatif Konflik ke Ekonomi dan Pariwisata

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Kapolda Bali, Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, SIK., MSi saat melakukan kunker di Polres Tabanan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kapolda Bali, Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, SIK., MSi menekankan kepada jajaran untuk mengedepankan cooling system untuk mencegah terjadinya konflik di tahun politik. 

Hal ini disampaikan Kapolda Bali saat melaksanakan kunjungan kerja ke Polres Tabanan, didampingi Pejabat Utama Polda Bali, pada Senin  20 November 2023. 

Kapolda meminta untuk mengedepankan sinergi dan koordinasi serta problem solving dalam pemecahan suatu masalah Pemilu 2024 agar situasi tetap kondusif. 

"Contohnya dari Polri ada Bhabinkamtibmas, dari TNI ada Babinsa dari Pemda ada Sipandu Beradat yang secara preemtif dan preventif dapat menjadi problem solving atau cooling system, itulah salah satu bagaimana cara kita untuk tetap menjaga stabilitas keamanan agar tetap kondusif," paparnya.

"Saat ini ada pula Polisi Banjar yang sangat dekat berada dengan masyarakat itu bisa juga menjadi cooling system juga untuk menjaga situasi masyarakat tetap kondusif," imbuh Kapolda Bali.

Kapolda tidak ingin konflik dan kerawanan tersebut terjadi pada saat Pemilu saat ini sehingga bagaimana caranya kepolisian dan stakeholder mencari solusi pemecahannya atau problem solving.

Pihaknya meminta kepada seluruh personel Polres jajaran agar melaksanakan tugas dengan baik, menjaga netralitas saat dan mengamankan seluruh tahapan Pemilu.  

Apabila melakukan pelanggaran, ada tiga sanksi yang menanti, yaitu sanksi pidana, sanksi disiplin, dan saksi kode etik. Begitu pula kalau ada pelanggaran yang dilakukan anggota Polri dalam masa Pemilu 2023-2024. 

Jenderal lulusan Akpol tahun 1991 ini menjelaskan bahwa upaya-upaya untuk mengamankan Pemilu tahun 2024 sudah dilakukan sejak lama, baik dari Polda maupun dari Polres jajaran dalam melaksanakan cooling system. 

Baca juga: Sanksi Berat, Bawaslu Bali Wanti-Wanti Peserta Pemilu Soal Pelaporan Dana Kampanye

Baca juga: Rutan Klungkung Overload, 11 Warga Binaan Dipindah ke Lapas Lain


"Sebentar lagi tanggal 28 November 2023 dimulai tahapan kampanye. Jangan sampai ada polarisasi, sehingga perlu adanya komunikasi koordinasi dari kepolisian kepada masyarakat untuk menyikapi dinamika yang berkembang di masyarakat," ujarnya.

Kapolda mengungkapkan, operasi pengamanan Pemilu tidak akan berhenti setelah Pilpres dan Pileg digelar. Tetapi pesta demokrasi berlanjut dengan agenda Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada). 

"Setelah Pilpres dan Pileg, akan ada Pilkada. Untuk itu, bagaimana kita harus bisa menjaga situasi Kamtibmas tetap aman dan lancar. Mari wujudkan Pemilu yang aman dan damai," tuturnya.

Dirinya menegaskan bahwa konflik bisa saja berimbas pada sektor ekonomi dan pariwisata Pulau Bali. 

"Apabila ada ribut atau terjadi konflik maka imbasnya kemana-mana terutama akan berdampak disektor perekonomian. Wisatawan akan lari, perekonomian tidak lancar, yang akan mengalami kerugian adalah masyarakat," ujarnya. 

"Saya sampaikan kepada seluruh Kapolres bagaimana caranya kita melaksanakan cooling system agar situasi yang hijau ini tetap menjadi hijau. Walaupun agak kuning-kuning sedikit, bagaimana caranya yang kuning itu bisa menjadi hijau, kembali tetap dalam keadaan aman dan kondusif," jabar Kapolda Bali.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved