Berita Denpasar
Tekan Penyebaran, Dinas Pertanian Berharap Desa/Kelurahan di Denpasar Bentuk Tim Siaga Rabies
Dinas Kesehatan Kota Denpasar sudah melakukan pemesanan VAR dengan APBD sebanyak 7 ribuan dosis
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Pertanian Kota Denpasar melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran rabies.
Salah satunya dengan pembentukan Tim Siaga Rabies (Tisira) di Kota Denpasar.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan timbulnya korban gigitan rabies.
Kadis Pertanian Kota Denpasar, AA Bayu Brahmasta mengatakan, Distan Kota Denpasar melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terus mendorong semua desa atau kelurahan memiliki Tisira.
Baca juga: Dua Warga di Blahbatuh Gianyar Bali Digigit Anjing Rabies, Ka Puskeswan: VAR Kita Dapat di Buleleng
Tisira ini nantinya bertugas untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Hal ini utamanya tentang langkah awal pencegahan penularan rabies.
Seperti halnya pelaksanaan vaksinasi, kastrasi hingga mengecek kesehatan hewan secara rutin oleh pemilik.
"Dinas Pertanian Kota Denpasar maksimalkan Tim Siaga Rabies. Tim ini bertugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meminimalisir penyebaran rabies dan meminimalisir timbulnya korban gigitan," katanya, Rabu 22 November 2023.
Ia pun berharap seluruh Desa/Kelurahan di Kota Denpasar agar secara aktif membentuk Tim Siaga Rabies.
Hal ini lantaran desa/kelurahan menjadi garda terdepan dalam melaksanakan pengawasan, sosialisasi dan edukasi.
"Tentunya harapan kami dengan adanya Tim Siaga Rabies hingga desa/kelurahan diharapkan dapat mendukung upaya meminimalisir kasus rabies di Kota Denpasar," katanya.
Sementara itu, stok vaksin anti rabies atau VAR di Kota Denpasar kini masih kosong.
Terkait hal itu, Dinas Kesehatan Kota Denpasar meminta agar masyarakat tak panik.
Pihaknya pun saat ini tengah mengupayakan untuk mendatangkan stok VAR.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda.
“Saat ini VAR di Denpasar masih benar-benar kosong. Mudah-mudahan minggu ini sudah bisa datang,” katanya.
Pihaknya menambahkan, pihaknya sudah melakukan pemesanan VAR dengan APBD sebanyak 7 ribuan dosis.
Menurut jadwal, VAR yang dipesan tersebut akan datang pada akhir November 2023.
Pihaknya pun mengaku sudah melakukan komunikasi ke Dinas Kesehatan Provinsi, namun juga tak ada stok.
Dan pihak Dinkes Provinsi sudah melakukan amprah ke pusat namun belum datang.
“Kami masih menunggu dan terus berusaha, mudah-mudahan stok VAR visa segera datang untuk memenuhi layanan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Meskipun demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat tak perlu panik.
Karena menurut SOP penanganan gigitan anjing, penggunaan VAR ini sesuai dengan indikasi.
Setiap ada kasus gigitan, yang utama adalah melakukan perawatan luka.
“Kalau ada kasus gigitan anjing lakukan perawatan luka dengan mencuci luka hingga bersih dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit,” katanya.
Kemudian dilakukan evaluasi luka dan juga anjing, jika anjing tersebut merupakan peliharaan sendiri.
“Pemberian VAR tidak harus begitu ada gigitan anjing langsung diberikan VAR, namun ada evaluasi. Bahkan bisa ditunda hingga maksimal dua minggu khusus gigitan dengan risiko rendah,” katanya.
Hanya saja, yang perlu penanganan cepat yakni pada kasus gigitan dengan risiko tinggi yakni gigitan pada anjing liar.
“Ya, semoga VAR semoga datang, dan ingat jangan panik,” katanya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.