Berita Klungkung

Rencana Pasar Malam di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe Klungkung, Pedagang Protes

Para pedagang protes, dengan rencana digelarnya pasar malam di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe di Kota Semarapura.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Para pedagang protes, dengan rencana digelarnya pasar malam di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe di Kota Semarapura, Minggu (26/11/2023). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Para pedagang protes, dengan rencana digelarnya pasar malam di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe di Kota Semarapura.

Mereka khawatir tidak diperkenankan berjualan di seputaran alun-alun selama 11 hari, jika pasar malam jadi digelar.


Belasan pedagang ini berkumpul di Alun-alun Kota Semarapura, Minggu (26/11/2023) sore.

Baca juga: Klungkung Dapat Pasokan 1500 Vial VAR, Pemberian VAR Tetap Selektif Sesuai Risiko Gigitan

Mereka menyampaikan keluhan mereka, dengan rencana digelarnya pasar malam di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe selama 11 hari.

Mereka merupakan pedagang yang biasa berjualan di seputaran alun-alun dan sebagian pedagang di Pasar Sengol Klungkung


"Sebenarnya hiburan perlu ada di Klungkung, tapi kenapa di Alun-alun Kota Semarapura? ini bisa merusak fasilitas lapangan. Kesannya bisa kumuh, dan masyarakat jadi susah beraktivitas di alun-alun.

Baca juga: Hendak Antar Anak Sekolah, Warga Semarapura Klungkung Kaget Motornya Raib

"Padahal ini menjadi tempat warga untuk berolahraga," ungkap seorang perwakilan pedagang, Muhammad Taib.


Selain itu ia juga mendapatkan informasi, selama pasar malam berlangsung kawasan di seputaran Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe harus steril dari pedagang.

Sementara jika berdagang di stand yang disediakan panitia pasar malam, para pedagang harus membayar Rp2,5 juta.

Baca juga: Inovasi POKOK Klungkung Masuk TOP 45 Pelayanan Publik Tahun 2023


"Alun-alun informasinya harus steril dari pedagang, padahal pedagang yang biasa di sini (alun-alun) mengandalkan rezeki dari jualan di sini. Selama 11 hari, dimana para pedagang ini cari uang."

"Mereka punya keluarga juga. Kalau jualan dengan sewa stand harus bayar Rp2,5 juta. Di mana mereka dapatkan uang segitu, sebagian besar di sini pedagang kecil," keluhnya.


Belum lagi pasar malam ini, akan berdampak juga pada kondisi pasar sengol. Jika ada pasar malam, para pedagang di pasar sengol juga khwatir sepi pembeli.

Baca juga: Luasan Pertanian Kedelai di Klungkung Mencapai 387 Hektar, Tahun Ini Hasilkan 1.566 Ton


"Kalau yang buat acara pemerintah, okelah bisa bantu UMKM. Ini pasar malam kan yang buat pihak swasta, ada kepentingan bisnisnya. Kami berharap pemerintah berpihak lah dengan pedagang kecil seperti kami," ungkap Taib.


Menurut Taib, jikapun pasar malam digelar di Klungkung, sebaiknya dilaksanakan di tempat lain, misalnya di Lapangan Swecapura Gelgel. Sehingga lokasinya cocok untuk pasar malam.

Baca juga: Antusias Warga Klungkung Urus Akta Kematian Tinggi, Santunan Kematian Tersisa Rp135 Juta


Selain itu tidak menganggu aktivitas masyarakat di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe.

Tentunya tidak merugikan pada pedagang kecil yang mengais rezeki setiap harinya di sekitar Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe. (*)

 

 

Berita lainnya di Kota Semarapura

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved