Pemilu 2024

Dinamika Politik Mulai Memanas, Polres Klungkung Perketat Pengawasan di Media Sosial

Memasuki masa kampanye Pemilu 2024, Satgas Humas dan Satgas Gakkum Subsatgas Siber Operasi Mantap Brata (OMB) mulai memperketat pengawasan di media

Istimewa
Satgas Humas dan Satgas Gakkum Subsatgas Siber Operasi Mantap Brata (OMB) melakukan pemantauan di media sosial. 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Memasuki masa kampanye Pemilu 2024, Satgas Humas dan Satgas Gakkum Subsatgas Siber Operasi Mantap Brata (OMB) mulai memperketat pengawasan di media sosial.


Hal ini lantaran dinamika politik yang mulai memanas di Klungkung, sehingga dianggap perlu juga melakukan edukasi, dan sosialisasi di dunia maya untuk menjaga situasi kondusif selama helatan Pemilu 2024.

Baca juga: Koordinator Umum Komite Independen Sadar Pemilu: Debat Pilpres 2024 Harus Lebih Bergairah


"Petugas kepolisian terus memantau konten atau informasi di ruang digital, utamanya media sosial. Kita ketahui bersama, dinamika politik mulai memanas. Apa yang diberitakan di media mainstream, kerap menjadi pembahasan juga di media sosial," ujar Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono, Jumat (1/12 /2023).


Agus Widiono menegaskan, sepengamatannya konten negatif yang bernada hujatan, dan sindiran mulai marak di media sosial jelang Pemilu 2024.

Baca juga: KPU Denpasar Harap Vendor Perhatikan Kondisi Karyawan, Buntut Sopir Truk Kertas Pemilu Meninggal

Satgas Humas Polres Klungkung selalu memantau media sosial.

Bahkan memberikan teguran dan edukasi agar potensi gangguan masyarkat di media sosial, tidak berubah menjadi gangguan keamanan di masyarakat.


"Karena adanya potensi gangguan di media sosial apabila dibiarkan dan disusupi oleh komentar-komentar yang provokatif tidak menutup kemungkinan akan menjadi konflik sosial di dunia nyata," tegas Agus Widiono.

Baca juga: Setahun Layanan Poliklinik Jiwa RSU Negara, Dipersiapkan Menampung Caleg Gagal dalam Pemilu 2024


Menurutnya konten ujaran kebencian, black campaign, politisasi SARA, disinformasi (informasi hoax), pencemaran nama menjadi prioritas sasaran patroli siber. 


Pihaknya terus melakukan pemantauan di media siber terhadap akun yang menyebar dan melakukan provokasi dan tentunya akan melakukan penegakan hukum bila ditemukan perbuatan pidananya. 


"Oleh karenanya kami mengimbau masyarakat, menyikapi perkembangan politik di tanah air untuk bijak bermedia sosial dan tidak mudah mempercayai informasi di medsos sebelum melakukan cek and ricek kebenarannya sebelum dibagikan," ungkap Agus Widiono. (*)

 

 

Berita lainnya di Pemilu 2024

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved