Setahun Layanan Poliklinik Jiwa RSU Negara, Dipersiapkan Menampung Caleg Gagal dalam Pemilu 2024

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - RSU Negara menyediakan Poliklinik Jiwa serta tuang rawat inap pasien gangguan jiwa sejak 2022 lalu.

Sebab, kasus gangguan jiwa di Jembrana tergolong cukup tinggi.

Sedikitnya ada 10 orang pasien dalam sebulan.

Selain penanganan orang dengan gangguan jiwa secara umum, layanan ini juga dipersiapkan untuk pasien atau caleg yang gagal terpilih pada Pemilu 2024 mendatang. 

Menurut Psikiater Poliklinik Jiwa RSU Negara, dr Tri Oktrin Windha kasus gangguan jiwa di gumi makepung ini cukup tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, sedikitnya sudah ada 500an orang atau rata-rata 10 orang perbulan yang memanfaatkan layanan ini.

Layanan ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi warga yang mengalami masalah kesehatan mental.

"Selain poliklinik, saat ini juga sudah ada fasilitas rawat inap untuk warga yang mengalami gangguan kesehatan jiwa," ungkap dr Windha saat dikonfirmasi, Rabu 29 November 2023.

Baca juga: RSUD Buleleng Siapkan Psikolog Klinis dan Psikiater untuk Caleg Stres

Dia menyebutkan, penyediaan layanan dan fasilitas tersebut lantaran terjadi peningkatan yang cukup signifikan (gangguan kesehatan jiwa) dari tahun ke tahun.

Selain itu, jarak rumah sakit rujukan ke RSJ Bangli cukup jauh.

"Kami harap layanan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat," harapnya.

Disinggung mengenai kesiapan RSU Negara untuk menampung orang dengan gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, dr Windha menyebutkan hal ini juga bagian dari hal tersebut.

Tujuannya adalah sebagai upaya untuk memberikan dukungan psikologis dan kesehatan mental bagi para caleg yang mungkin mengalami tekanan dan stres selama perjalanan politik mereka.

Pasien yang bisa ditangani di RSU Negara adalah pasien dengan skala tenang.

Artinya mereka dengan gangguan jiwa yang masih bisa ditangani.

Jika kondisinya sudah dalam skala lebih tinggi, terpaksa dirujuk ke RSJ Bangli. 

"Jadi termasuk kesiapan itu (menampung caleg gagal). Kita sudah siapkan 4 bed untuk menampung mereka yang masih bisa ditangani di sini yakni dalam skala tenang. Jika tidak terpaksa dirujuk ke RSJ," ungkapnya.

(*)