Human Interest Story
Melawan Stigma Sejak Usia 18 Tahun, Hari Ini Anniversary ke-16 Ika Bersama HIV di Tubuhnya
kisah Ika Ayu Rayni, orang dengan HIV-AIDS menjalani pengobatan dan sempat putus obat kemungkinan bisa terjadi resisten.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Jadi ketidaksiapan di usia dini dan saya tahu ada HIV di dalam tubuh dan mungkin kalau tidak minum obat saya akan mati dan ternyata mati itu ya tidak bisa diminta. Putus pengobatan kurang lebih empat bulan lalu lanjut di tahun yang sama,” ucap perempuan asal Ubud ini.
Ibu satu anak ini menjelaskan, orang dengan HIV-AIDS menjalani pengobatan dan sempat putus obat kemungkinan bisa terjadi resisten.
Jadi pengobatan pertama itu tidak bisa lagi untuk menekan virus dalam tubuhnya dan masuk lagi ke fase AIDS.
"Yang tadinya dia ODHIV seperti biasa bisa beraktivitas masuklah fase AIDS di mana semua penyakit akan keluar," jelasnya.
Memang ada dilema saat Ika ingin mengungkap status kesehatannya untuk umum.
Dia mempertimbangkan kesiapan anaknya. Namun ternyata, anaknya tak masalah.
Bahkan banyak teman-teman anaknya yang meminta dia untuk memberi edukasi.
“Anak saya sudah umur 16 tahun sudah SMA. Awal saya open status (ODHIV) minta izin dulu ke dia karena kan kalau saya open status (khawatir) dijauhi oleh teman-temannya. Ternyata dia cuek saja toh dia bisa buktikan dia lahir dari ODHIV dan tidak tertular. Banyak temannya anak saya yang follow saya jadi sekalian mengedukasi,” kata dia.
Kini Ika bekerja di LSM, Forum Peduli AIDS (FPA) Bali.
Ia menyarankan kepada ODHIV agar tetap berkegiatan, disiplin minum obat dan menjaga pola hidup sehat.
“Sebetulnya diabet itu lebih susah karena makan ini tak boleh makan itu tak boleh. Kalau kami ODHIV mau makan seperti apapun boleh yang penting obat,” ujar dia. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.